Menjadi Wanita Terbaik

Menjadi wanita yang mulia dan dicintai oleh Allah adalah cita-cita utama seorang Muslimah. Bukan hanya cantik secara lahiriah, tetapi juga anggun dalam akhlak, kuat dalam ibadah, dan mulia dalam ketakwaan. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri dalam ceramahnya mengingatkan bahwa “wanita terbaik adalah mereka yang dekat dengan Allah dan tahu peran utamanya di dunia.”

Di tengah tantangan zaman yang mengubah standar kemuliaan perempuan menjadi sekadar penampilan dan materi, Islam hadir membawa standar yang tetap dan tinggi: takwa, ilmu, dan amal saleh.

Al-Qur’an tentang Wanita yang Baik

Allah SWT berfirman:

“Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada…”
(QS. An-Nisa: 34)

Ayat ini menekankan dua ciri utama wanita terbaik menurut Islam:

  1. Taat kepada Allah, yang berarti istiqamah dalam ibadah, jujur dalam akhlak, dan jauh dari maksiat.
  2. Menjaga diri (iffah), baik dalam tindakan, perkataan, maupun kehormatan, terutama dalam relasi dengan laki-laki non-mahram.

Ringkasan Ceramah Ustadz Muhammad Nurul Dzikri

Dalam video ceramahnya, Ustadz Nurul Dzikri menyampaikan bahwa standar menjadi wanita terbaik dalam Islam tidak berubah, meski zaman berubah.

Beberapa poin penting yang beliau sampaikan:

  • Wanita terbaik adalah yang berusaha menjaga diri dari fitnah dunia dan tidak berlomba-lomba dalam pamer penampilan.
  • Kelembutan dan rasa malu adalah perhiasan wanita beriman. Malu yang menahan diri dari maksiat dan malu jika meninggalkan kewajiban.
  • Wanita terbaik adalah yang menyejukkan hati keluarganya dan selalu mendekatkan orang di sekitarnya kepada Allah.
  • Beliau juga mengingatkan bahwa wanita yang sering menangis karena takut kepada Allah lebih mulia daripada yang hanya menangis karena hal dunia.

Teladan Wanita Terbaik dalam Islam

Islam telah memberikan banyak contoh nyata wanita-wanita terbaik sepanjang sejarah. Di antaranya:

  • Maryam binti Imran, yang disebut oleh Allah sebagai wanita paling suci dan dijadikan teladan sepanjang masa (QS. Ali Imran: 42).
  • Khadijah binti Khuwailid, istri pertama Nabi Muhammad ﷺ, yang dikenal karena kesetiaannya, pengorbanannya, dan keteguhan imannya.
  • Fatimah Az-Zahra, putri Nabi ﷺ, yang hidup sederhana dan sabar dalam kesempitan dunia, namun penuh ketakwaan.

Ustadz Nurul Dzikri mengajak para Muslimah untuk meneladani wanita-wanita tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Tiga Pilar Menjadi Wanita Terbaik

  1. Ilmu yang Bermanfaat
    Seorang wanita terbaik senantiasa menuntut ilmu agama. Rasulullah ﷺ bersabda: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.”
    (HR. Ibnu Majah) Termasuk bagi para wanita. Mereka harus mengetahui bagaimana menjalani perannya sebagai istri, ibu, dan pribadi Muslimah dengan ilmu.
  2. Ibadah yang Konsisten
    Menjaga shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir dan doa merupakan pondasi utama dalam menjaga hati dan kedekatan dengan Allah.
  3. Akhlak yang Luhur
    Tidak keras, tidak kasar, tidak tinggi hati. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik wanita adalah yang menyenangkan jika dipandang, menaati jika diperintah, dan menjaga kehormatan dirinya serta harta suaminya saat suaminya tidak ada.”
    (HR. Ahmad) Ini mencerminkan wanita yang bersahaja, setia, dan penuh tanggung jawab.

Menjadi Wanita Terbaik di Zaman Fitnah

Ustadz Nurul Dzikri juga mengingatkan bahwa zaman sekarang adalah zaman fitnah, di mana banyak hal menyesatkan dikemas seolah baik. Oleh karena itu, seorang wanita harus:

  • Pandai memilih lingkungan pergaulan.
  • Tidak menampilkan aurat atau bergaya hidup bebas.
  • Menghindari media sosial yang mendorong gaya hidup hedonis.
  • Lebih memilih jalan menuntut ilmu dan berdakwah.

Penutup: Kemuliaan Wanita Itu di Sisi Allah, Bukan Dunia

Menjadi wanita terbaik bukan berarti sempurna di mata manusia, tetapi istiqamah di mata Allah. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menutup ceramahnya dengan nasihat yang menyentuh:

“Wahai para wanita, jangan kejar pujian manusia, tapi kejar rida Allah. Karena yang menilai dirimu bukan followers, tapi Rabbul ‘Alamin.”

Semoga setiap Muslimah dimudahkan untuk menjadi wanita terbaik: wanita yang menginspirasi bukan dengan gaya hidup, tapi dengan iman dan keteladanannya.