Mengontrol Perasaan Ketika Jatuh Cinta

Jatuh cinta adalah perasaan yang wajar dialami oleh setiap manusia. Namun, dalam Islam, ada adab dan tata cara yang harus diperhatikan agar perasaan cinta ini tetap berada dalam koridor yang diridhai Allah SWT. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri memberikan nasihat yang sangat bermanfaat tentang bagaimana mengontrol perasaan ketika jatuh cinta, berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.

Pentingnya Mengontrol Perasaan

Allah SWT menciptakan manusia dengan berbagai perasaan, termasuk cinta. Cinta adalah anugerah, tetapi bisa menjadi fitnah jika tidak dikelola dengan baik. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

Ayat ini menunjukkan bahwa perasaan cinta adalah fitrah manusia, tetapi harus diarahkan sesuai dengan ajaran Islam.

Mengontrol Perasaan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis

  1. Menjaga Pandangan

    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

    “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.'” (QS. An-Nur: 30)

    Menjaga pandangan adalah langkah awal dalam mengontrol perasaan. Dengan menjaga pandangan, kita dapat menghindari fitnah dan menjaga hati dari perasaan yang tidak diinginkan.

  2. Memperbanyak Ibadah

    Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menekankan pentingnya memperbanyak ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak ibadah, hati akan menjadi lebih tenang dan terhindar dari godaan syaitan.

    Rasulullah SAW bersabda:

    “Barang siapa yang menjaga shalatnya, maka shalat itu akan menjadi cahaya, bukti, dan keselamatan baginya pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)

  3. Menghindari Khalwat

    Khalwat, atau berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram, adalah pintu menuju perbuatan zina. Rasulullah SAW bersabda:

    “Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang wanita kecuali ada mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Dengan menghindari khalwat, kita dapat menjaga diri dari godaan yang bisa merusak perasaan cinta yang suci.

  4. Berpuasa

    Rasulullah SAW menganjurkan bagi yang belum mampu menikah untuk berpuasa. Puasa dapat membantu mengendalikan nafsu dan menenangkan hati. Beliau bersabda:

    “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu akan menjadi pengekang baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nasihat Ustadz Muhammad Nurul Dzikri

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri dalam ceramahnya menyampaikan beberapa poin penting tentang mengontrol perasaan cinta:

  1. Fokus pada Tujuan Hidup

    Mengarahkan cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya adalah prioritas utama. Ketika cinta kepada Allah dan Rasul-Nya lebih besar daripada cinta kepada manusia, kita akan lebih mudah mengontrol perasaan.

  2. Berkomunikasi dengan Orang Tua atau Ustadz

    Berbicaralah dengan orang tua atau ustadz yang terpercaya mengenai perasaan cinta yang dialami. Mereka dapat memberikan nasihat yang bijak dan membantu kita dalam mengambil keputusan yang tepat.

  3. Menjaga Kehormatan

    Jaga kehormatan diri dan lawan jenis dengan tidak melakukan perbuatan yang mendekati zina. Hindari percakapan atau pertemuan yang tidak perlu.

Mengontrol perasaan ketika jatuh cinta adalah bagian dari menjaga diri dari fitnah dan dosa. Dengan mengikuti petunjuk Al-Qur’an dan Hadis, serta nasihat dari ustadz yang terpercaya, kita dapat menjaga hati tetap suci dan cinta yang dirasakan menjadi berkah.