Ketenangan jiwa adalah dambaan setiap manusia. Meski sebagian orang mengejar kebahagiaan melalui harta, jabatan, atau popularitas, pada akhirnya jiwa tetap akan merasa hampa jika tidak terhubung dengan Penciptanya. Ustadz Adi Hidayat, dalam salah satu kajian singkatnya, mengingatkan bahwa ketenangan jiwa hanya bisa diraih dengan mendekat kepada Allah.
Kunci Ketenangan Jiwa Menurut Ustadz Adi Hidayat
Dalam video singkat yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, beliau menjelaskan bahwa ketenangan jiwa tidak datang dari luar, melainkan dari dalam diri yang terhubung dengan Allah. Dalam video tersebut, beliau mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Menurut beliau, zikir dan mengingat Allah adalah cara tercepat untuk meraih ketenangan batin. Bukan berarti kita harus menjauhi dunia, tetapi kita harus menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan kita. Ketika hati terhubung dengan Allah, maka segala masalah terasa ringan, dan dunia pun menjadi ladang amal, bukan beban hidup.
Al-Qur’an sebagai Obat Jiwa
Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an sebagai penawar kegelisahan jiwa. Banyak orang merasa stres, cemas, dan bahkan depresi karena tidak menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Padahal Allah berfirman:
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Al-Isra’: 82)
Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tapi juga dipahami dan diamalkan. Ketika seseorang rutin membaca dan merenungi isi Al-Qur’an, maka hatinya akan menjadi lapang, damai, dan tidak mudah goyah oleh keadaan dunia.
Shalat: Penghubung Antara Hamba dan Allah
Shalat adalah sumber utama ketenangan hati. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Dijadikan penyejuk mataku dalam shalat.”
(HR. Ahmad)
Shalat yang dilakukan dengan khusyuk dan penuh kesadaran akan menghadirkan perasaan tentram yang tak tergantikan. Dalam setiap sujud dan doa, jiwa manusia menemukan kedamaian, karena merasa dekat dengan Dzat Yang Maha Mengatur segalanya.
Zikir dan Doa sebagai Pelipur Lara
Zikir bukan hanya lantunan lisan, melainkan senjata hati yang mampu mengusir kegelisahan. Ketika lisan terbiasa menyebut nama Allah, maka hati pun akan terbiasa bersandar hanya kepada-Nya.
Rasulullah ﷺ juga mengajarkan berbagai zikir dan doa untuk ketenangan jiwa, salah satunya adalah:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, kebakhilan dan kepengecutan, serta beban hutang dan tekanan manusia.”
(HR. Bukhari)
Zikir dan doa seperti ini dapat membantu seseorang merasa lebih ringan menghadapi hidup, karena menyadari bahwa segala urusan ada dalam kendali Allah.
Hidup Sederhana dan Ikhlas
Ketenangan jiwa juga erat kaitannya dengan sikap qana’ah dan ikhlas. Seseorang yang tidak terlalu mengejar dunia dan menerima apa yang Allah tetapkan baginya akan merasa lebih damai. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan.”
(HR. Muslim)
Kekayaan sejati bukan terletak pada banyaknya harta, tetapi pada hati yang merasa cukup dan dekat dengan Allah.
Jangan Cari Tenang di Tempat yang Salah
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa banyak orang salah jalan dalam mencari ketenangan. Ada yang mencoba melupakannya dengan hiburan, kesenangan duniawi, bahkan lari pada hal-hal yang dilarang. Namun semua itu hanya memberikan ketenangan semu.
“Ketika hati jauh dari Allah, maka sekaya apapun, sehebat apapun, seseorang akan tetap merasa kosong.”
(Ringkasan pesan dari video Ustadz Adi Hidayat)
Karena itu, solusi satu-satunya adalah kembali pada Allah, menata ulang hubungan spiritual, dan menjadikan ibadah sebagai pusat ketenangan.
Penutup: Tenang karena Allah
Hidup memang penuh tantangan dan ujian. Namun Allah tidak pernah membiarkan hamba-Nya sendirian. Ketenangan sejati bukan datang dari keadaan luar, melainkan dari keyakinan yang kuat di dalam hati bahwa Allah selalu bersama kita.
Jika saat ini hatimu sedang gelisah, tidak tenang, atau merasa hampa, jangan cari jawabannya di luar. Carilah dalam sujud, dalam zikir, dalam Al-Qur’an, dan dalam ibadah-ibadah yang mendekatkanmu pada Allah.
Karena sesungguhnya, hati yang paling tenang adalah hati yang selalu bergantung kepada Rabb-nya.
