Kok Sulit Banget Beribadah

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali melakukan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, Allah ﷻ memberikan jalan bagi hamba-Nya untuk kembali kepada-Nya melalui istighfar dan taubat. Istighfar bukan sekadar ucapan memohon ampunan, tetapi juga memiliki keutamaan yang luar biasa dalam menyelesaikan berbagai masalah hidup, baik itu kesulitan ekonomi, kesehatan, maupun masalah hati.

Allah ﷻ berjanji dalam Al-Qur’an bahwa siapa saja yang memperbanyak istighfar, maka pintu rezeki dan kemudahan dalam hidupnya akan dibuka. Artikel ini akan membahas keutamaan istighfar dan taubat serta bagaimana hal ini dapat menyelesaikan berbagai urusan tanpa meninggalkan ibadah.

1. Perintah Allah untuk Memperbanyak Istighfar

Allah ﷻ secara langsung memerintahkan umat Islam untuk selalu beristighfar dalam berbagai keadaan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan.”
(QS. Hud: 3)

Ayat ini menegaskan bahwa istighfar bukan hanya sekadar memohon ampunan, tetapi juga menjadi kunci untuk memperoleh kebahagiaan dan kenikmatan dalam hidup.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan bertaubat kepada Allah lebih dari 70 kali dalam sehari.”
(HR. Bukhari No. 6307)

Jika Rasulullah ﷺ, manusia yang paling suci dan terjaga dari dosa, masih memperbanyak istighfar, maka kita sebagai manusia biasa tentu lebih membutuhkan istighfar dalam hidup kita.

2. Istighfar Sebagai Kunci Kemudahan Hidup

Salah satu keutamaan istighfar adalah membuka pintu rezeki dan menyelesaikan berbagai urusan hidup. Dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berfirman:

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat bagimu, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.’”
(QS. Nuh: 10-12)

Ayat ini menunjukkan bahwa dengan memperbanyak istighfar, Allah akan memberikan berbagai kemudahan, termasuk keberkahan dalam rezeki dan keluarga.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Barang siapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesedihan, kelapangan dari setiap kesempitan, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(HR. Ahmad No. 2239)

Banyak orang mencari solusi atas masalah finansial, kesehatan, atau hubungan sosial mereka, padahal solusi terbaiknya adalah dengan memperbanyak istighfar dan mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.

3. Hubungan Istighfar dengan Ibadah

Beberapa orang mungkin merasa terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan dunia sehingga mengabaikan ibadah. Padahal, istighfar justru mendatangkan keberkahan dalam waktu dan tenaga, sehingga seseorang tetap bisa beribadah dengan baik tanpa merasa terbebani oleh urusan dunia.

Allah ﷻ berfirman:

“Dan Allah tidak akan mengazab mereka, sementara mereka beristighfar.”
(QS. Al-Anfal: 33)

Ayat ini menunjukkan bahwa istighfar dapat menjadi perisai dari azab dan kesulitan dalam hidup.

Seorang ulama besar, Al-Hasan Al-Bashri, pernah didatangi oleh beberapa orang yang mengeluhkan berbagai masalah hidup, seperti kemiskinan, ketidakmampuan memiliki keturunan, dan kesulitan mendapatkan hujan. Beliau memberikan satu jawaban yang sama: “Perbanyaklah istighfar!”

Jawaban ini sejalan dengan janji Allah dalam Al-Qur’an, bahwa istighfar adalah solusi untuk berbagai permasalahan hidup.

4. Cara Memperbanyak Istighfar dalam Kehidupan Sehari-hari

Agar istighfar dapat memberikan manfaat yang maksimal dalam hidup kita, berikut beberapa cara memperbanyak istighfar yang bisa dilakukan setiap hari:

a. Mengucapkan Istighfar Setelah Setiap Sholat

Setelah salam, Rasulullah ﷺ selalu mengucapkan istighfar tiga kali. Ini bisa menjadi kebiasaan baik yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Mengamalkan Istighfar dalam Bentuk Dzikir

Beberapa bacaan istighfar yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ:

  1. Astaghfirullah wa atubu ilaih (Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya).
  2. Sayyidul Istighfar: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkaulah yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam janji dan perjanjian dengan-Mu sebisa mungkin. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”
    (HR. Bukhari No. 6306)

c. Memanfaatkan Waktu-waktu Mustajab

Ada beberapa waktu utama untuk memperbanyak istighfar, seperti:

  • Sepertiga malam terakhir sebelum subuh.
  • Setelah sholat fardhu.
  • Saat menghadapi kesulitan atau kegelisahan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa beristighfar kepada Allah dalam keadaan terus-menerus, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan.”
(HR. Abu Dawud No. 1518)

Kesimpulan

Istighfar bukan hanya sekadar permohonan ampun, tetapi juga memiliki hikmah besar dalam menyelesaikan berbagai urusan hidup tanpa meninggalkan ibadah. Dengan memperbanyak istighfar, seseorang akan mendapatkan keberkahan dalam rezeki, kemudahan dalam menghadapi masalah, dan ketenangan dalam hati.

Sebagai seorang Muslim, sudah sepatutnya kita menjadikan istighfar sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Selain membersihkan hati dan dosa, istighfar juga menjadi jalan pembuka bagi keberkahan dunia dan akhirat.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba yang selalu beristighfar dan bertaubat dengan tulus.