Pendahuluan
Riya adalah salah satu penyakit hati yang berbahaya dan sangat dibenci oleh Allah SWT. Riya berarti melakukan amal ibadah dengan tujuan dilihat, dipuji, atau mendapatkan pengakuan dari manusia. Dalam Islam, riya termasuk syirik kecil yang dapat menghapus pahala amal. Karena itu, setiap Muslim wajib berhati-hati dan selalu memohon perlindungan Allah agar terhindar dari sifat riya.
Dalam ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan pentingnya doa sebagai benteng seorang Muslim agar diampuni dari riya. Artikel ini akan merangkum penjelasan beliau dan mengaitkannya dengan dalil dari Al-Qur’an dan Hadis agar menjadi pedoman praktis bagi setiap Muslim.
Ringkasan Kajian Ustadz Khalid Basalamah
Dalam video singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan bahwa sifat riya adalah bahaya yang sangat halus dan sering tidak disadari. Beliau mengingatkan bahwa amal saleh yang tercampuri riya bisa gugur pahalanya.
Beliau menekankan pentingnya doa agar Allah SWT memberikan ampunan dan membersihkan hati dari riya. Doa ini menjadi salah satu bentuk ikhtiar hamba agar ibadahnya murni karena Allah semata. Dengan berdoa, seorang Muslim menunjukkan kerendahan hati bahwa hanya Allah yang mampu menjaga keikhlasan hati.
Bahaya Riya dalam Al-Qur’an
Allah SWT telah memperingatkan hamba-Nya agar tidak berbuat riya, sebagaimana dalam firman-Nya:
- QS. An-Nisa: 38
“Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barang siapa yang menjadikan setan sebagai temannya, maka ia adalah teman yang seburuk-buruknya.”
Ayat ini menunjukkan bahwa riya menjadikan amal sia-sia dan bahkan mendatangkan murka Allah.
- QS. Al-Ma’un: 4–6
“Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya.”
Allah memperingatkan bahwa shalat sekalipun, jika dilakukan dengan riya, bukanlah amal yang diterima.
Hadis tentang Riya dan Doa Perlindungan
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya: “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Riya.” (HR. Ahmad)
Untuk menjaga diri dari riya, Rasulullah SAW mengajarkan doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad)
Doa ini menjadi benteng yang sangat kuat agar Allah menjaga hati seorang hamba dari riya, baik yang disadari maupun tidak.
Doa yang Dianjurkan Ustadz Khalid Basalamah
Dalam ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menyarankan agar setiap Muslim rutin membaca doa yang diajarkan Rasulullah SAW di atas. Doa ini sebaiknya dibaca setelah shalat, dalam munajat, atau kapan saja ketika merasa hati mulai condong pada riya.
Beliau menegaskan bahwa doa bukan hanya pelengkap ibadah, tetapi inti dari permohonan seorang hamba agar Allah membersihkan hati. Dengan doa ini, kita mengakui kelemahan diri dan menyerahkan urusan keikhlasan kepada Allah semata.
Cara Menghindari Riya dalam Kehidupan Sehari-hari
Selain berdoa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari riya:
- Meluruskan niat sebelum beramal – Pastikan ibadah dilakukan hanya untuk mencari ridha Allah.
- Menyembunyikan amal saleh – Jika memungkinkan, lakukan amal tanpa diketahui orang lain.
- Tidak berharap pujian manusia – Ingat bahwa pujian manusia tidak memberi manfaat, yang terpenting adalah penilaian Allah.
- Banyak istighfar – Mohon ampun jika merasa ada riya yang menyusup dalam hati.
- Menghadirkan ingatan kepada akhirat – Ingat bahwa semua amal akan dihisab dan tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah.
Penutup
Riya adalah penyakit hati yang halus namun berbahaya. Amal sebesar apapun akan menjadi sia-sia jika tercampuri riya. Karena itu, seorang Muslim harus senantiasa berdoa agar Allah mengampuni dan melindungi dari sifat riya.
Doa yang diajarkan Rasulullah SAW dan disampaikan kembali oleh Ustadz Khalid Basalamah menjadi senjata ampuh untuk menjaga hati tetap ikhlas. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang ikhlas dalam beramal, jauh dari riya, dan mendapatkan pahala penuh di sisi-Nya.