Berbakti kepada orang tua adalah salah satu kewajiban besar dalam Islam. Al-Qur’an dan Hadis menjelaskan betapa pentingnya seorang anak untuk tidak menyia-nyiakan orang tua, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengupas tuntas tentang bagaimana kita sebagai anak harus menjaga, merawat, dan menghormati orang tua selama hidup kita. Artikel ini akan membahas pandangan Islam tentang bakti kepada orang tua, serta nasihat Ustadz Adi Hidayat berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis.
Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua dalam Al-Qur’an dan Hadis
Dalam Islam, berbakti kepada orang tua disebut sebagai salah satu amal utama yang harus dilakukan oleh setiap Muslim. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya…” (QS. Al-Isra: 23)
Ayat ini menunjukkan bahwa setelah menyembah Allah, berbakti kepada orang tua menjadi kewajiban utama. Tidak ada alasan bagi seorang anak untuk tidak menghormati atau menyia-nyiakan orang tua mereka. Mereka yang berbakti kepada orang tua dijanjikan dengan rahmat Allah dan surga-Nya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda:
“Keridhaan Allah terletak pada keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa ridha Allah sangat tergantung pada bagaimana kita memperlakukan orang tua kita. Apabila kita menyenangkan hati orang tua dan tidak menyia-nyiakan mereka, maka insya Allah ridha-Nya akan kita peroleh.
Nasihat Ustadz Adi Hidayat tentang Berbakti kepada Orang Tua
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya menghargai dan merawat orang tua, terutama ketika mereka sudah lanjut usia. Beliau memberikan beberapa nasihat penting yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk bakti kepada orang tua.
- Jangan Pernah Mengucapkan Kata-Kata Kasar kepada Orang Tua
Salah satu hal yang sangat ditekankan oleh Ustadz Adi Hidayat adalah menjaga lisan terhadap orang tua. Islam melarang keras seorang anak untuk berkata kasar atau menyakiti hati orang tua, walaupun hanya dengan kata-kata yang sederhana. Allah SWT berfirman:
“…janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra: 23)
Perkataan ‘ah’ di sini melambangkan bentuk kekecewaan atau ketidaksabaran. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa seorang anak harus menjaga lisan dan hati-hati dalam berbicara kepada orang tua, apalagi jika mereka sudah tua dan memerlukan perhatian khusus.
- Selalu Mendoakan Orang Tua
Doa adalah salah satu bentuk bakti yang tidak boleh ditinggalkan. Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa seorang anak yang berbakti selalu menyertakan orang tua dalam doa-doanya, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Doa anak yang saleh adalah salah satu dari tiga amal yang pahalanya terus mengalir bagi orang tua setelah mereka meninggal dunia.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh.” (HR. Muslim)
- Merawat Orang Tua yang Sakit
Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya merawat orang tua ketika mereka sakit. Islam sangat menghargai pengorbanan seorang anak dalam merawat orang tua yang sudah tua atau sakit. Ini adalah salah satu bentuk bakti yang sangat mulia dan mendatangkan pahala yang besar.
- Mengutamakan Orang Tua dalam Segala Urusan
Selain memberikan perhatian dalam bentuk fisik, seorang anak juga harus mendahulukan orang tua dalam berbagai urusan. Misalnya, dalam mengambil keputusan penting, anak harus mempertimbangkan pendapat dan restu orang tua. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa seorang anak yang mendapatkan ridha dari orang tua akan lebih mudah mendapatkan ridha Allah dalam hidupnya.
Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah:
- Mendapatkan Ridha Allah
Rasulullah SAW bersabda, “Ridha Allah terletak pada ridha orang tua.” (HR. Tirmidzi)
Ini menegaskan bahwa salah satu cara terbaik untuk mendapatkan ridha Allah adalah dengan berbakti kepada orang tua. - Jalan Menuju Surga
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda:“Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah, jika engkau mau, sia-siakan pintu itu atau jagalah ia.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa dengan berbakti kepada orang tua, kita memiliki kesempatan besar untuk masuk surga. - Diliputi Berkah dalam Hidup
Orang yang berbakti kepada orang tua akan dilimpahkan keberkahan dalam hidupnya, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Allah SWT menjanjikan keberkahan kepada anak-anak yang menjaga dan merawat orang tua dengan sepenuh hati.
Ancaman bagi yang Menyia-nyiakan Orang Tua
Sebaliknya, orang yang menyia-nyiakan orang tua akan menghadapi kemurkaan Allah. Dalam beberapa hadis, Rasulullah SAW memberikan peringatan keras kepada anak-anak yang tidak berbakti kepada orang tua. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ada tiga dosa besar yang akan mendatangkan azab segera di dunia, salah satunya adalah menyakiti orang tua.
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa anak yang durhaka atau tidak peduli dengan keadaan orang tua akan mendatangkan kesengsaraan dalam hidupnya. Tidak hanya di akhirat, tetapi juga di dunia. Oleh karena itu, jangan pernah menyia-nyiakan orang tua, karena keridhaan mereka adalah kunci utama dalam meraih kebahagiaan hidup.
Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang sangat besar dalam Islam. Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya mengingatkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah jalan menuju ridha Allah dan surga-Nya. Jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk berbuat baik kepada orang tua, karena waktu mereka bersama kita terbatas. Jaga perkataan, rawat mereka ketika sakit, dan selalu mendoakan kebaikan bagi mereka. Ridha Allah terletak pada ridha orang tua, dan mereka adalah pintu menuju surga yang paling mulia.