Iman adalah nikmat paling berharga yang Allah SWT anugerahkan kepada hamba-Nya. Dengan iman, manusia mengetahui tujuan hidupnya, membedakan yang hak dan batil, serta mempersiapkan bekal terbaik untuk akhirat. Namun, iman tidak bersifat tetap. Iman bisa naik dan turun, bisa kuat dan bisa pula melemah, tergantung kondisi hati dan amal seseorang.
Dalam ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menekankan agar jangan pernah membiarkan iman turun tanpa upaya untuk memperbaikinya. Ketika seseorang mulai merasa malas beribadah, ringan melakukan maksiat, atau menjauh dari majelis ilmu, maka itu adalah tanda lemahnya iman, dan jika dibiarkan, bisa berujung pada kehancuran spiritual.
Iman Bisa Naik dan Turun
Iman bukan sesuatu yang statis. Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah ﷺ:
“Iman itu bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.”
(HR. Bukhari)
Begitu pula Allah SWT berfirman:
“… dan agar orang-orang yang beriman bertambah imannya.”
(QS. Al-Muddatsir: 31)
Maka jelas bahwa menjaga kestabilan iman adalah tugas setiap muslim. Jangan menunggu hingga iman benar-benar lemah, baru mulai memperbaikinya. Karena hati yang lemah imannya mudah dikuasai syaitan dan hawa nafsu.
Tanda-Tanda Iman Mulai Turun
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan beberapa indikasi turunnya iman dalam kehidupan sehari-hari:
- Malas salat, terutama salat Subuh dan Isya secara berjamaah.
- Ringan dalam maksiat, seperti ghibah, dusta, atau menonton konten haram.
- Tidak semangat membaca Al-Qur’an atau mengikuti kajian.
- Lebih sibuk dengan dunia daripada akhirat.
- Merasa biasa saja saat berbuat dosa, tanpa rasa penyesalan.
Jika tanda-tanda ini muncul dalam hidup seseorang, maka ia wajib segera muhasabah dan memperbarui hubungannya dengan Allah SWT.
Sebab-Sebab Turunnya Iman
Beberapa hal yang menyebabkan turunnya iman menurut penjelasan Ustadz Khalid antara lain:
- Lalai dari dzikir dan ibadah.
- Berteman dengan orang yang jauh dari agama.
- Hati yang sibuk dengan urusan dunia dan harta.
- Tidak menjaga pandangan dan lisan.
- Kurangnya ilmu dan ketidakhadiran dalam majelis ilmu.
Setiap muslim perlu waspada agar tidak terjebak dalam kondisi hati yang sakit karena dosa-dosa kecil yang terus dibiarkan.
Cara Menjaga dan Meningkatkan Iman
Berikut ini adalah amalan dan langkah praktis untuk menjaga iman agar tetap tinggi, sebagaimana disarankan dalam ceramah Ustadz Khalid:
- Perbanyak Dzikir dan Istighfar
Hati yang terus berdzikir akan lebih mudah mengingat Allah dalam setiap keadaan. Dzikir juga membersihkan hati dari debu maksiat. - Membaca Al-Qur’an secara rutin
Al-Qur’an adalah cahaya petunjuk. Membacanya tidak hanya menambah pahala, tetapi juga menenangkan hati dan memperkuat iman. - Menghadiri Majelis Ilmu
Duduk bersama para penuntut ilmu dan mendengarkan nasihat agama dapat memperbaharui semangat ruhiyah dan memperkuat keyakinan. - Menjaga Shalat Fardhu dan Sunnah
Shalat adalah tiang agama. Seseorang yang menjaga shalatnya dengan baik akan memiliki hati yang lebih dekat kepada Allah. - Bersahabat dengan orang shalih
Lingkungan sangat mempengaruhi. Berkumpul dengan orang-orang yang cinta akhirat akan mendorong kita untuk terus berada di jalan iman.
Balasan bagi Orang yang Menjaga Imannya
Allah SWT menjanjikan kehidupan yang baik di dunia dan akhirat bagi orang-orang yang menjaga imannya dan beramal saleh:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik…”
(QS. An-Nahl: 97)
Iman yang kuat menjadikan hati tenang, pikiran lapang, dan kehidupan lebih berkah. Sebaliknya, iman yang lemah melahirkan kecemasan, rasa takut, dan kegelisahan yang terus-menerus.
Penutup: Jangan Tunda Perbaikan Iman
Jangan tunggu sampai musibah datang untuk mulai mendekatkan diri kepada Allah. Jangan tunda memperbaiki iman sampai ajal datang menjemput. Sebab, hidup ini singkat, dan waktu kita tidak pernah bisa diprediksi.
Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan, iman adalah bekal paling utama menuju akhirat. Maka, jadikan setiap hari sebagai waktu untuk menambah keimanan, memperbaiki amal, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Iman itu seperti tanaman, perlu disiram dan dijaga. Jika dibiarkan, ia akan layu dan mati. Tapi jika dirawat, ia akan tumbuh dan menghasilkan buah kebahagiaan dunia dan akhirat.
