Dalam kehidupan manusia yang penuh ujian dan keterbatasan, dosa dan kesalahan adalah hal yang tidak bisa dihindari. Bahkan Rasulullah ﷺ bersabda bahwa setiap anak Adam pasti berbuat dosa. Namun, Islam memberikan harapan besar: pintu taubat selalu terbuka selama nyawa belum sampai di tenggorokan.
Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan dalam ceramahnya bahwa istighfar dan taubat adalah kunci untuk meraih ampunan dan rahmat Allah. Jangan pernah menunda untuk kembali kepada Allah, karena Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Perintah untuk Bertaubat dalam Al-Qur’an
Allah SWT dalam banyak ayat Al-Qur’an menyeru hamba-Nya untuk bertaubat. Di antara ayat yang sangat indah adalah:
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(QS. An-Nur: 31)
Ayat ini menegaskan bahwa taubat bukan hanya untuk orang yang berdosa besar, tapi untuk semua orang beriman. Karena setiap manusia pasti memiliki kekurangan dalam ibadah maupun akhlaknya.
Istighfar: Amalan Ringan, Pahala Besar
Istighfar adalah permohonan ampun kepada Allah yang bisa dilakukan kapan saja, di mana saja. Dalam hadis disebutkan:
“Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah akan memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari setiap kesedihan, serta memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(HR. Ahmad)
Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan bahwa membiasakan istighfar adalah jalan pembuka rezeki, penyembuh hati, dan penarik pertolongan Allah dalam setiap masalah.
Taubat yang Diterima Allah
Taubat yang diterima Allah disebut taubat nasuha, yaitu taubat yang sungguh-sungguh. Syaratnya:
- Menghentikan maksiat seketika.
- Menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan.
- Bertekad tidak mengulanginya kembali.
- Jika berkaitan dengan manusia, wajib mengembalikan haknya atau meminta maaf.
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya…”
(QS. At-Tahrim: 8)
Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah
Salah satu trik setan adalah membuat manusia merasa dosanya terlalu besar untuk diampuni. Namun Allah justru menegaskan bahwa selama seorang hamba mau kembali dan memohon ampun, maka Dia akan mengampuni semuanya.
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.”
(QS. Az-Zumar: 53)
Ceramah Ustadz Khalid Basalamah menguatkan bahwa tidak ada dosa yang lebih besar daripada rahmat Allah. Bahkan seorang pembunuh 100 nyawa pun bisa diterima taubatnya selama ia benar-benar bersungguh-sungguh.
Waktu-Waktu Istimewa untuk Beristighfar
Ada waktu-waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak istighfar:
- Sepertiga malam terakhir (waktu sahur)
- Setelah shalat fardhu
- Setiap pagi dan petang
- Setelah melakukan dosa atau khilaf
Rasulullah ﷺ sendiri, meskipun maksum (terjaga dari dosa), tetap beristighfar lebih dari 70 kali dalam sehari. Ini menjadi teladan agar umat Islam tidak pernah merasa aman dari dosa, dan selalu menjaga hubungan dengan Allah lewat istighfar.
Dampak Positif Istighfar dan Taubat
Ustadz Khalid Basalamah dalam video singkatnya menekankan bahwa orang yang banyak beristighfar hidupnya akan dimudahkan. Di antara dampaknya:
- Dosa diampuni.
- Hati menjadi tenang.
- Masalah lebih mudah terselesaikan.
- Dijauhkan dari kesempitan rezeki dan kesulitan hidup.
- Menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah.
Kesimpulan: Jangan Tunda Taubat
Taubat tidak perlu menunggu menjadi baik, karena taubat adalah langkah awal untuk menjadi baik. Jangan menunggu waktu yang sempurna, karena ajal bisa datang kapan saja. Sebagaimana Ustadz Khalid Basalamah katakan, taubat bukan untuk besok, tapi untuk sekarang.
Istighfar dan taubat bukan hanya bagi mereka yang merasa berdosa, tetapi juga untuk siapa pun yang ingin terus menjaga hati dan mendekatkan diri kepada Allah. Jangan sia-siakan kesempatan yang Allah berikan setiap hari untuk memohon ampun dan memperbaiki diri.
