Tawakal merupakan salah satu ibadah hati yang sangat agung. Seorang muslim diperintahkan untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha sebaik-baiknya. Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan menggabungkan ikhtiar dengan kepercayaan penuh bahwa hasil akhir sepenuhnya berada di tangan Allah.
Pengertian Tawakal dalam Islam
Secara bahasa, tawakal berarti bersandar atau menyerahkan urusan. Secara syariat, tawakal adalah sikap menyerahkan segala hasil dari usaha kepada Allah ﷻ dengan keyakinan bahwa hanya Dia yang menentukan takdir.
Allah ﷻ berfirman:
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).”
(QS. At-Talaq: 3)
Ayat ini menegaskan bahwa orang yang benar-benar bertawakal akan mendapatkan jaminan kecukupan dari Allah, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Ringkasan Kajian Ustadz Khalid Basalamah
Dalam video singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa tawakal adalah ibadah istimewa karena mengajarkan manusia untuk tidak bergantung pada makhluk. Banyak orang terlalu sibuk memikirkan hasil dan lupa bahwa semua berada dalam kuasa Allah.
Beliau menegaskan, orang yang bertawakal akan merasakan ketenangan, karena ia yakin bahwa apapun yang menimpa dirinya adalah takdir terbaik dari Allah. Bahkan, meskipun hasil tidak sesuai harapan, seorang mukmin yang bertawakal tidak akan kecewa, sebab ia percaya Allah lebih tahu yang terbaik.
Dalil Hadis tentang Keutamaan Tawakal
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki; ia pergi pagi dalam keadaan lapar, lalu pulang sore dalam keadaan kenyang.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa tawakal bukan berarti meninggalkan usaha. Burung tetap keluar dari sarangnya untuk mencari makan, namun hasilnya Allah yang menjamin.
Keutamaan Tawakal dalam Kehidupan Sehari-hari
- Mendapatkan kecukupan dari Allah – semua kebutuhan hidup akan dicukupkan dengan cara yang tak terduga.
- Mendapatkan ketenangan hati – orang yang bertawakal tidak mudah stres karena yakin pada takdir Allah.
- Menjadi sebab rezeki – sebagaimana dijelaskan dalam hadis tentang burung.
- Menguatkan iman – tawakal menumbuhkan keyakinan bahwa hanya Allah tempat bergantung.
- Mendapat pertolongan Allah – sebagaimana para sahabat yang bertawakal dalam peperangan selalu ditolong oleh Allah.
Tawakal dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ berfirman:
“Jika Allah menolong kamu, maka tak ada yang dapat mengalahkanmu; tetapi jika Allah membiarkan kamu, maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang beriman bertawakal.”
(QS. Ali Imran: 160)
Ayat ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati hanya ada pada pertolongan Allah. Maka, seorang muslim yang ingin sukses dalam urusan dunia maupun akhirat harus senantiasa bertawakal kepada-Nya.
Bedanya Tawakal dengan Pasrah Tanpa Usaha
Banyak orang salah memahami tawakal. Pasrah tanpa usaha bukanlah tawakal, melainkan kelemahan. Tawakal sejati adalah:
- Berusaha sekuat tenaga dengan cara yang halal.
- Menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah.
- Ridha dengan ketentuan Allah, baik hasilnya sesuai keinginan maupun tidak.
Penutup
Tawakal adalah ibadah istimewa yang menjadi sumber ketenangan, sebab ia mengajarkan kita untuk bersandar hanya kepada Allah. Dengan tawakal, seorang mukmin tidak mudah putus asa dalam menghadapi ujian, dan tidak sombong ketika diberi keberhasilan.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang senantiasa bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal.
