Hukum Allah Tidak akan Datang dalam Dua Keadaan

Dalam Islam, hukum Allah adalah pedoman utama yang wajib ditaati oleh setiap Muslim. Namun, seringkali manusia salah memahami bagaimana hukum Allah ﷻ itu hadir dan berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Ustadz Khalid Basalamah dalam salah satu kajiannya menjelaskan bahwa hukum Allah tidak akan datang dalam dua keadaan: ketika manusia lalai dari agamanya dan ketika hawa nafsu lebih diutamakan daripada ketaatan. Penjelasan ini menjadi peringatan penting agar kita selalu waspada, istiqamah, dan tidak meremehkan aturan Allah.

Dalil Al-Qur’an tentang Ketaatan pada Hukum Allah

Allah ﷻ menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa setiap hukum-Nya adalah petunjuk menuju keselamatan. Firman-Nya:

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka…”
(QS. Al-Maidah: 49)

Ayat ini menunjukkan bahwa hukum Allah akan selalu menjadi solusi terbaik. Namun, jika manusia justru lebih memilih hawa nafsu, maka mereka akan jauh dari bimbingan Allah ﷻ.

Hadis Nabi ﷺ tentang Pentingnya Menjunjung Hukum Allah

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barangsiapa yang mencari keridhaan Allah dengan murka manusia, maka Allah akan ridha kepadanya dan menjadikan manusia pun ridha kepadanya.”
(HR. Tirmidzi)

Hadis ini menegaskan bahwa hukum Allah tidak akan tegak jika kita lebih mengutamakan kepentingan dunia dan keridhaan manusia daripada keridhaan Allah.

Ringkasan Video Ustadz Khalid Basalamah

Dalam video singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa hukum Allah tidak akan datang jika dua hal terjadi:

  1. Ketika manusia berpaling dari Al-Qur’an dan sunnah. Mereka menganggap aturan Allah sebagai sesuatu yang bisa ditawar, padahal ia adalah kewajiban mutlak.
  2. Ketika hawa nafsu lebih diutamakan daripada ketaatan. Dalam kondisi ini, manusia cenderung membuat aturan sendiri yang bertentangan dengan syariat.

Beliau menegaskan bahwa hukum Allah hanya akan berlaku jika umat Islam kembali kepada Al-Qur’an, sunnah, dan meninggalkan hawa nafsu serta kepentingan dunia yang menyesatkan.

Dua Penghalang Utama Hadirnya Hukum Allah

1. Lalai dari Agama

Kelalaian adalah musuh besar seorang Muslim. Banyak orang yang tahu kebenaran, tetapi mengabaikannya karena sibuk dengan urusan dunia. Allah ﷻ berfirman:

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, baginya penghidupan yang sempit…”
(QS. Thaha: 124)

Ketika manusia lalai, maka hukum Allah seolah tidak hadir dalam hidupnya, padahal ia yang menutup diri dari bimbingan Allah.

2. Mengikuti Hawa Nafsu

Hawa nafsu adalah penyebab utama manusia menolak hukum Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidaklah tiga hal ini berkumpul pada diri seseorang melainkan ia akan selamat: menahan hawa nafsu, takut kepada Allah, dan mengingat kematian.”
(HR. Thabrani)

Selama hawa nafsu menjadi pengendali, hukum Allah tidak akan dijalankan dengan sempurna.

Pentingnya Menjunjung Hukum Allah dalam Kehidupan

Agar hukum Allah hadir dalam kehidupan kita, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan:

  1. Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah
    Menjadikan keduanya sebagai pedoman dalam setiap keputusan hidup.
  2. Menjauhkan diri dari hawa nafsu
    Melatih diri dengan ibadah, dzikir, dan taqwa agar hati lebih tunduk pada Allah.
  3. Membiasakan musyawarah dalam kebaikan
    Musyawarah dengan orang berilmu membantu menjaga keputusan tetap sesuai syariat.
  4. Menegakkan keadilan
    Hukum Allah hadir sebagai bentuk keadilan, sehingga seorang Muslim wajib menjauhi kezhaliman.

Penutup

Hukum Allah tidak akan datang ketika manusia lalai dari agamanya atau ketika hawa nafsu lebih diutamakan daripada ketaatan. Pesan Ustadz Khalid Basalamah ini menjadi pengingat bahwa kita harus selalu berpegang pada Al-Qur’an dan sunnah, serta menundukkan hawa nafsu agar hukum Allah benar-benar hadir dalam kehidupan.

Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang selalu menjunjung tinggi syariat-Nya dan meraih keberkahan di dunia serta keselamatan di akhirat.