Iman adalah fondasi utama bagi setiap Muslim. Tanpa iman yang kuat, seseorang bisa mudah tergoyahkan oleh godaan duniawi dan bisikan syaitan. Karena itulah, salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menjaga keteguhan hati dalam iman adalah doa yang berbunyi:
“Ya Muqallibal Qulub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Dinik.”
Artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi).
Doa ini adalah permohonan kepada Allah agar hati seorang Muslim tetap kokoh dalam keimanan dan tidak tergoyahkan oleh apapun yang bisa menjerumuskan kepada kesesatan. Melalui artikel ini, kita akan membahas makna penting dari doa ini, mengapa kita harus senantiasa memohon keteguhan iman, serta relevansi doa ini dengan kehidupan sehari-hari menurut Al-Qur’an dan Hadis.
Mengapa Memohon Keteguhan Hati dalam Iman?
Hati manusia bersifat dinamis, selalu berubah, dan sangat rentan terhadap pengaruh dari lingkungan, hawa nafsu, serta syaitan. Dalam bahasa Arab, kata “qalb” yang berarti hati berasal dari akar kata yang juga berarti “berubah” atau “berbolak-balik”. Ini menunjukkan bahwa hati memang tidak selalu stabil, dan mudah tergoda oleh dunia dan berbagai ujian.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi:
“Sesungguhnya hati anak Adam itu semuanya berada di antara dua jari di antara jari-jari Ar-Rahman, maka jika Dia menghendaki, Dia meluruskannya dan jika Dia menghendaki, Dia menyesatkannya.” (HR. Tirmidzi)
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk senantiasa berdoa agar Allah meneguhkan hati kita di atas keimanan, agar kita tidak mudah tergelincir ke dalam dosa dan keburukan. Di tengah fitnah dunia yang semakin berat, permohonan akan keteguhan hati dalam iman menjadi sangat krusial.
Doa Nabi Muhammad SAW untuk Meminta Keteguhan Iman
Doa “Ya Muqallibal Qulub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Dinik” adalah doa yang kerap dipanjatkan oleh Rasulullah SAW. Beliau yang merupakan nabi dan rasul yang dijamin imannya oleh Allah SWT saja sering memohon kepada Allah agar hatinya tetap teguh dalam agama. Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa meskipun sudah merasa berada di jalan yang benar, kita tidak boleh lengah dan tetap memohon kepada Allah agar hati kita tidak berpaling dari agama-Nya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, disebutkan bahwa Rasulullah SAW sering kali berdoa:
“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku di atas agama-Mu.”
Saat Anas bin Malik menanyakan mengapa Rasulullah SAW sering membaca doa ini, beliau menjawab bahwa hati manusia berada di antara jari-jari Allah SWT, dan Dia bisa membolak-balikkan hati sesuai kehendak-Nya.
Relevansi Doa Ini dalam Kehidupan Sehari-hari
Kehidupan dunia penuh dengan berbagai godaan yang bisa melemahkan iman seseorang. Setiap hari, kita dihadapkan pada ujian baik itu dalam bentuk godaan harta, popularitas, kekuasaan, atau bahkan masalah-masalah sepele yang bisa membuat kita menjauh dari jalan Allah. Ketika seseorang merasa mulai meragukan keyakinannya, mulai malas beribadah, atau tergoda oleh kemaksiatan, saat itulah doa ini menjadi sangat penting untuk dipanjatkan.
Doa ini relevan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:
- Menjaga keistiqamahan dalam ibadah
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh seorang Muslim adalah menjaga konsistensi dalam beribadah. Seiring berjalannya waktu, seseorang bisa saja merasa bosan atau kehilangan semangat dalam beribadah. Dengan memanjatkan doa ini, kita memohon kepada Allah agar memberikan kekuatan kepada hati kita untuk tetap teguh dalam menjalankan perintah-Nya. - Menghadapi ujian hidup
Setiap manusia pasti akan diuji oleh Allah, baik itu melalui kesulitan ataupun kemudahan. Di saat ujian datang, seseorang bisa tergoda untuk berpaling dari jalan Allah, mencari jalan pintas yang mungkin tidak diridhai oleh-Nya. Dengan doa ini, kita memohon kepada Allah agar diberikan keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup, tanpa tergelincir dari jalan yang benar. - Menghindari syubhat dan fitnah
Di zaman sekarang, banyak sekali informasi dan pengaruh buruk yang bisa mengacaukan hati dan pikiran kita. Terutama di era media sosial, informasi yang tidak jelas kebenarannya bisa membuat kita bingung dan ragu. Dengan memanjatkan doa ini, kita memohon agar Allah melindungi hati kita dari syubhat (keraguan) dan fitnah yang bisa menyesatkan. - Meningkatkan kualitas spiritual
Iman yang kuat adalah fondasi dari kualitas spiritual yang baik. Seorang Muslim yang memiliki iman yang teguh akan selalu berusaha untuk memperbaiki dirinya, memperbanyak amal saleh, dan menghindari dosa. Dengan memohon keteguhan iman, kita juga berupaya meningkatkan kualitas spiritual kita, mendekatkan diri kepada Allah, dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Al-Qur’an dan Hadis Tentang Pentingnya Keteguhan Iman
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an tentang pentingnya meminta keteguhan iman. Salah satunya terdapat dalam QS. Ali Imran: 8, di mana Allah mengajarkan kita untuk memohon agar tidak dijauhkan dari kebenaran setelah mendapat petunjuk:
“(Mereka berdoa), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu; sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).'”
(QS. Ali Imran: 8).
Selain itu, dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah, istri Rasulullah SAW, disebutkan bahwa Rasulullah sering berdoa:
“Ya Allah, Yang Maha Membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
Ini menunjukkan betapa pentingnya permohonan akan keteguhan hati dalam iman bagi setiap Muslim, karena hati adalah pusat dari iman dan keyakinan seseorang.
Cara Menguatkan Iman Selain dengan Doa
Selain memanjatkan doa, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menguatkan iman:
- Memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an
Dzikir dan membaca Al-Qur’an adalah cara yang efektif untuk menenangkan hati dan mengingatkan kita pada kebesaran Allah. Dengan memperbanyak dzikir, hati kita akan lebih dekat dengan Allah dan lebih kokoh dalam menghadapi berbagai godaan. - Mempelajari ilmu agama
Ilmu adalah kunci untuk memahami agama dengan lebih baik. Dengan mempelajari ilmu agama, kita akan lebih memahami ajaran-ajaran Islam dan bisa membedakan antara yang benar dan salah. - Menjaga pergaulan
Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi keimanan seseorang. Bergaul dengan orang-orang yang saleh akan membantu kita menjaga keteguhan hati dalam iman. - Melakukan amal saleh secara konsisten
Amal saleh, seperti shalat, sedekah, dan membantu sesama, adalah cara untuk memperkuat iman. Dengan melakukan amal saleh, kita membangun kebiasaan baik yang akan menjaga kita tetap berada di jalan yang benar.
Penutup
Doa meminta keteguhan dalam iman adalah doa yang sangat penting bagi setiap Muslim yang ingin menjaga kestabilan hati dan keimanan mereka. Di dunia yang penuh dengan godaan dan ujian, hati kita bisa mudah tergelincir jika tidak dijaga dengan baik. Oleh karena itu, selain berusaha memperbaiki diri dan meningkatkan ibadah, kita juga dianjurkan untuk senantiasa memohon kepada Allah agar hati kita tetap teguh di atas agama-Nya.
Semoga dengan doa ini, kita semua senantiasa diberikan kekuatan untuk menjaga iman, menjalankan perintah Allah, dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya.