Merayakan hari ulang tahun atau anniversary pernikahan telah menjadi tradisi di banyak masyarakat, termasuk di kalangan umat Islam. Namun, bagaimana pandangan Islam terkait hal ini? Apakah perayaan semacam itu diperbolehkan dalam syariat? Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya memberikan penjelasan mendalam tentang hukum merayakan ulang tahun atau hari jadi pernikahan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Artikel ini mengulas hal tersebut secara lengkap untuk memberikan panduan kepada umat Muslim.
Islam dan Tradisi Perayaan
Islam adalah agama yang sempurna dan memiliki aturan jelas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk tentang tradisi. Allah SWT berfirman:
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu menjadi agamamu.”
(Surat Al-Maidah: 3)
Islam mengenal beberapa hari yang memang dianjurkan untuk dirayakan, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Namun, tradisi seperti ulang tahun dan anniversary pernikahan perlu ditinjau lebih dalam apakah sesuai dengan syariat atau justru bertentangan.
Hukum Merayakan Hari Ulang Tahun
1. Tidak Diajarkan dalam Islam
Merayakan ulang tahun bukanlah ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW atau para sahabat. Hal ini merupakan tradisi yang berasal dari budaya non-Muslim. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.”
(HR. Abu Dawud)
Hadis ini menjadi peringatan bagi umat Muslim untuk tidak meniru tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
2. Risiko Pemborosan
Perayaan ulang tahun sering kali melibatkan pengeluaran yang tidak sedikit untuk pesta, hadiah, atau acara lainnya. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara setan…”
(Surat Al-Isra: 27)
Pemborosan semacam ini lebih baik dialihkan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti sedekah atau membantu orang yang membutuhkan.
3. Tidak Menambah Ketaatan
Merayakan ulang tahun biasanya hanya bersifat seremonial tanpa membawa manfaat untuk meningkatkan keimanan atau ketaatan kepada Allah. Padahal, waktu yang diberikan oleh Allah seharusnya digunakan untuk hal-hal yang mendekatkan diri kepada-Nya.
Bagaimana dengan Anniversary Pernikahan?
Anniversary pernikahan, seperti ulang tahun, tidak diajarkan dalam Islam. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Bersyukur atas Nikmat Pernikahan
Islam menganjurkan kita untuk bersyukur atas nikmat Allah, termasuk nikmat pernikahan yang harmonis. Namun, bentuk syukur ini sebaiknya dilakukan dengan ibadah, seperti shalat sunnah, sedekah, atau membaca Al-Qur’an, bukan dengan perayaan yang berlebihan.
2. Menjaga Nilai-nilai Islam
Jika ingin mengingat hari jadi pernikahan, sebaiknya dilakukan dalam bentuk yang sesuai dengan syariat, seperti merenungkan perjalanan rumah tangga, memperbaiki hubungan, dan meningkatkan ibadah bersama pasangan.
Pendapat Ulama tentang Perayaan Semacam Ini
Mayoritas ulama sepakat bahwa merayakan ulang tahun atau anniversary tidak memiliki dasar dalam Islam dan sebaiknya dihindari. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, salah satu ulama besar, menjelaskan bahwa perayaan semacam itu adalah bid’ah yang tidak memiliki dalil dalam Al-Qur’an maupun hadis.
Namun, beberapa ulama memberikan keringanan selama perayaan tersebut tidak melibatkan hal-hal yang haram, seperti pemborosan, musik yang tidak islami, atau aktivitas yang melanggar syariat.
Cara Islami untuk Mengingat Hari Spesial
1. Bersyukur kepada Allah
Daripada merayakan ulang tahun atau anniversary, lebih baik menggunakan momen tersebut untuk bersyukur kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, dia tidak bersyukur kepada Allah.”
(HR. Ahmad)
2. Perbanyak Sedekah
Manfaatkan momen spesial dengan bersedekah kepada yang membutuhkan. Ini adalah bentuk syukur yang nyata dan mendatangkan keberkahan.
3. Tingkatkan Ibadah
Gunakan hari tersebut untuk meningkatkan ibadah, seperti berpuasa sunnah, membaca Al-Qur’an, atau berdoa kepada Allah agar diberi keberkahan dalam hidup dan keluarga.
4. Introspeksi Diri
Momen spesial bisa menjadi waktu untuk introspeksi diri, mengevaluasi perjalanan hidup atau pernikahan, dan merencanakan perbaikan untuk masa depan.
Kisah Inspiratif tentang Bersyukur
Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan kisah tentang seorang sahabat Nabi yang senantiasa bersyukur atas nikmat Allah tanpa perlu perayaan yang berlebihan. Sahabat tersebut memanfaatkan waktu untuk beribadah, membantu sesama, dan memperbaiki diri, sehingga hidupnya penuh keberkahan.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada perayaan, tetapi pada rasa syukur dan ketaatan kepada Allah.
Kesimpulan
Merayakan hari ulang tahun atau anniversary pernikahan tidak diajarkan dalam Islam. Tradisi semacam itu lebih baik diganti dengan bentuk syukur yang sesuai syariat, seperti ibadah, sedekah, atau introspeksi diri.
Sebagai umat Muslim, kita harus selalu menjaga agar setiap aktivitas dalam hidup mendatangkan ridha Allah. Dengan menjauhi tradisi yang tidak sesuai syariat, kita dapat menjalani hidup yang lebih berkah dan bermanfaat.