Berbakti kepada orangtua Dulu Ataukah Menikah Dulu?

Dalam kehidupan seorang Muslim, berbakti kepada orangtua dan menikah adalah dua hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, pertanyaan sering kali muncul: mana yang lebih diutamakan, berbakti kepada orangtua dulu ataukah menikah dulu? Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya menjelaskan perihal ini secara rinci, merujuk kepada Al-Qur’an dan Hadis sebagai dasar hukumnya.

1. Berbakti kepada Orangtua: Prioritas Utama dalam Islam

Berbakti kepada orangtua adalah salah satu kewajiban paling mendasar dalam Islam. Allah SWT secara jelas memerintahkan manusia untuk taat dan berbakti kepada orangtua setelah taat kepada-Nya. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”
(QS. Al-Isra’: 23)

Dalam ayat ini, Allah menempatkan perintah untuk berbakti kepada orangtua sejajar dengan perintah untuk tidak menyekutukan-Nya, menunjukkan betapa pentingnya berbakti kepada mereka. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa berbakti kepada orangtua bukan hanya mencakup hal-hal fisik, seperti merawat mereka, tetapi juga mencakup ketaatan, perhatian, dan doa.

2. Keutamaan Menikah dalam Islam

Di sisi lain, menikah juga merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah ﷺ bahkan mengingatkan umatnya untuk tidak menunda-nunda menikah jika sudah mampu. Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.”
(HR. Bukhari)

Pernikahan tidak hanya menjaga kehormatan diri, tetapi juga merupakan bagian dari sunnah Rasulullah ﷺ. Menikah dengan niat yang baik dan ikhlas dapat mendatangkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Oleh karena itu, menikah juga memiliki posisi yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim.

Baca Juga:  Pondasi Iman

3. Kapan Harus Menikah?

Lalu, pertanyaannya adalah, mana yang harus diutamakan: berbakti kepada orangtua dulu atau menikah dulu? Ustadz Adi Hidayat memberikan beberapa pandangan terkait hal ini. Menurut beliau, keputusan untuk menikah atau berbakti kepada orangtua tergantung pada kondisi individu, keluarga, dan tanggung jawab yang ada.

Jika seorang anak masih sangat dibutuhkan oleh orangtuanya, terutama jika orangtua sudah berusia lanjut atau sakit, maka berbakti kepada orangtua harus didahulukan. Dalam hal ini, menikah bisa ditunda hingga situasi orangtua lebih stabil. Sebagaimana disebutkan dalam Hadis, berbakti kepada orangtua memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.”
(HR. Tirmidzi)

Namun, jika kondisi orangtua tidak terlalu memerlukan perhatian penuh, dan anak sudah siap secara fisik, mental, dan finansial untuk menikah, maka menikah adalah hal yang dianjurkan. Menikah bukan hanya sebagai bentuk penyempurnaan agama, tetapi juga sebagai salah satu bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Harmoni Antara Berbakti kepada Orangtua dan Menikah

Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa berbakti kepada orangtua dan menikah bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan. Seorang Muslim bisa melakukan keduanya secara harmonis. Dalam konteks ini, penting untuk berkomunikasi dengan orangtua dan melibatkan mereka dalam keputusan untuk menikah.

Mengajak orangtua berdiskusi mengenai rencana pernikahan dapat mendatangkan berkah dan restu dari mereka. Hal ini penting karena ridha orangtua adalah salah satu faktor penentu kebahagiaan dalam hidup seorang Muslim. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah setelah shalat pada waktunya adalah berbakti kepada kedua orang tua.”
(HR. Bukhari)

Dengan melibatkan orangtua dalam keputusan besar seperti pernikahan, seorang anak tidak hanya menunjukkan rasa hormat kepada mereka, tetapi juga memenuhi salah satu kewajiban utamanya sebagai seorang Muslim, yaitu berbakti kepada orangtua.

Baca Juga:  Amalan Tertolaknya Adzab Allah : #2 Iman

5. Pernikahan: Jalan Menuju Kehidupan yang Berkah

Menikah dengan restu orangtua akan memberikan kehidupan pernikahan yang penuh dengan berkah. Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadis, keridhaan orangtua akan membuka pintu-pintu rahmat Allah SWT. Oleh karena itu, sebelum menikah, seorang anak sebaiknya memastikan bahwa ia sudah berusaha berbakti kepada orangtuanya semaksimal mungkin.

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya terus menjaga hubungan baik dengan orangtua setelah menikah. Berbakti kepada orangtua tidak berakhir setelah pernikahan, melainkan harus terus dilakukan sepanjang hidup. Rasulullah ﷺ memberikan contoh dalam banyak kesempatan, bagaimana beliau tetap berbakti kepada ibunya, meskipun beliau telah menikah dan memiliki keluarga.

Kesimpulan

Pertanyaan apakah harus berbakti kepada orangtua dulu atau menikah dulu bisa dijawab dengan bijak berdasarkan kondisi masing-masing individu. Dalam Islam, kedua hal ini sangat dianjurkan, tetapi prioritasnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Berbakti kepada orangtua adalah kewajiban utama, tetapi menikah juga merupakan ibadah yang sangat penting. Seorang Muslim sebaiknya menyeimbangkan kedua hal ini dengan melibatkan orangtua dalam setiap keputusan besar dalam hidup, termasuk menikah, sehingga kehidupan yang penuh berkah dan kebahagiaan dapat diraih.