Bakti kepada orang tua adalah kewajiban utama bagi setiap Muslim. Islam sangat menekankan pentingnya berbuat baik kepada orang tua, terlepas dari agama yang mereka anut. Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pandangan Islam tentang bakti kepada orang tua non-Muslim, yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadis.
Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu; hanya kepada-Ku kembalimu.”
(QS. Luqman: 14)
Ayat ini menunjukkan bahwa kewajiban berbuat baik kepada orang tua bersifat universal, tidak terbatas pada perbedaan agama.
Berbuat Baik kepada Orang Tua Non-Muslim
Meskipun orang tua beragama lain, seorang Muslim tetap diwajibkan untuk menghormati dan berbakti kepada mereka. Allah SWT berfirman:
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak engkau ketahui, maka janganlah engkau menaati keduanya, tetapi pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang baik.”
(QS. Luqman: 15)
Ayat ini menegaskan bahwa seorang Muslim tidak boleh menaati orang tua jika mereka memerintahkan kemaksiatan, namun tetap harus memperlakukan mereka dengan kebaikan dan kasih sayang.
Bakti dalam Tindakan Nyata
- Memberikan Perhatian dan Kasih Sayang
Islam menganjurkan seorang anak untuk menjaga hubungan baik dengan orang tua, meskipun berbeda keyakinan. Berikan perhatian dengan berbicara baik, memenuhi kebutuhan mereka, dan selalu hadir dalam hidup mereka. - Memenuhi Kebutuhan Mereka
Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya memastikan kebutuhan materi dan emosional orang tua terpenuhi. Rasulullah SAW bersabda:
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.”
(HR. Tirmidzi)
- Mengajak dengan Hikmah dan Kesabaran
Jika orang tua non-Muslim, seorang anak dapat mengajak mereka kepada Islam dengan cara yang lemah lembut dan bijaksana, tanpa paksaan. Allah SWT berfirman:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”
(QS. An-Nahl: 125)
Kisah Inspiratif: Asma’ binti Abu Bakar
Salah satu contoh dari masa Rasulullah SAW adalah kisah Asma’ binti Abu Bakar. Ibunya, yang masih musyrik, datang kepadanya untuk meminta bantuan. Asma’ bertanya kepada Rasulullah SAW apakah ia harus berbuat baik kepada ibunya. Rasulullah SAW menjawab:
“Iya, berbuat baiklah kepada ibumu.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Kisah ini menunjukkan bahwa Islam tidak membatasi bakti kepada orang tua berdasarkan keyakinan.
Batasan dalam Berbakti
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa seorang Muslim tidak boleh mengikuti perintah orang tua jika bertentangan dengan syariat Islam. Contohnya, jika orang tua meminta anaknya untuk melakukan perbuatan syirik atau melanggar ajaran agama, maka anak wajib menolaknya dengan cara yang sopan dan baik.
Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua
- Pahala yang Besar
Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, maka hendaklah ia berbakti kepada orang tuanya dan menyambung silaturahmi.”
(HR. Ahmad)
- Doa Orang Tua adalah Mustajab
Ridha orang tua dapat menjadi sumber keberkahan dalam hidup seorang anak. Bahkan jika orang tua tidak seiman, doa mereka tetap memiliki kekuatan.
Bakti kepada orang tua non-Muslim adalah bagian dari akhlak mulia seorang Muslim. Dengan berbuat baik, memenuhi kebutuhan mereka, dan tetap menjaga hubungan harmonis, seorang Muslim dapat mencerminkan keindahan Islam. Namun, jika orang tua mengajak kepada hal yang bertentangan dengan syariat, kewajiban untuk berbakti tetap harus dilakukan tanpa menaati perintah tersebut. Sebagai seorang Muslim, penting untuk memahami bahwa bakti kepada orang tua adalah wujud syukur kepada Allah SWT. Melalui bakti yang tulus, seorang anak dapat memperoleh ridha Allah SWT dan keberkahan hidup di dunia dan akhirat.