Cinta dunia adalah salah satu fitnah terbesar bagi manusia. Terlalu mencintai dunia dapat menjauhkan kita dari tujuan akhirat dan mengundang berbagai bentuk kemaksiatan. Ustadz Adi Hidayat, dalam banyak ceramahnya, sering mengingatkan umat Islam tentang bahaya cinta dunia. Artikel ini akan membahas bahaya cinta dunia sesuai dengan panduan Al-Qur’an, Hadis, dan nasihat yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat dalam video tersebut.
Pengantar: Dunia sebagai Ujian
Dalam Al-Qur’an, dunia disebutkan sebagai tempat sementara yang penuh dengan ujian. Allah SWT menciptakan dunia dan segala isinya sebagai alat uji bagi manusia untuk melihat siapa yang paling baik amalnya. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Kahf [18:7]:
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.”
Dunia ini hanyalah ladang amal, bukan tempat untuk menetap. Oleh karena itu, cinta dunia yang berlebihan bisa menjadi penyebab utama kelalaian dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhkan kita dari tujuan akhir, yaitu kehidupan abadi di akhirat.
Bahaya Pertama: Lalai dari Akhirat
Salah satu bahaya utama dari mencintai dunia secara berlebihan adalah lalai dari tujuan utama kita, yaitu akhirat. Ustadz Adi Hidayat dalam videonya menjelaskan bahwa ketika seseorang terlalu fokus pada kehidupan dunia, ia akan mudah melupakan kewajiban-kewajiban agamanya. Shalat ditinggalkan, zakat diabaikan, dan akhirat tidak lagi menjadi prioritas.
Dalam Surah Al-Munafiqun [63:9], Allah SWT memperingatkan:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
Ketika cinta dunia menguasai hati, seseorang akan lebih mementingkan harta dan kesenangan duniawi daripada ibadah dan ketaatan kepada Allah. Akibatnya, ia bisa terjerumus ke dalam kerugian besar di akhirat.
Bahaya Kedua: Menghalalkan Segala Cara
Cinta dunia yang berlebihan juga bisa membuat seseorang menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya, bahkan jika itu berarti melanggar hukum Allah. Dalam video tersebut, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa manusia yang dikuasai oleh cinta dunia bisa menjadi buta akan kebenaran dan keadilan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Cinta dunia adalah pokok dari segala kesalahan.” (HR. Baihaqi)
Ketika cinta dunia menjadi prioritas utama, seseorang bisa dengan mudah terjerumus dalam berbagai bentuk kemaksiatan, seperti riba, korupsi, dan penipuan, hanya untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan. Hal ini tentu saja akan mengundang murka Allah dan membawa kehancuran, baik di dunia maupun di akhirat.
Bahaya Ketiga: Hilangnya Rasa Syukur
Salah satu dampak negatif dari cinta dunia adalah hilangnya rasa syukur kepada Allah SWT. Ketika seseorang terlalu mengejar dunia, ia akan selalu merasa kurang dan tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa sifat ini sangat berbahaya karena bisa membuat hati menjadi keras dan jauh dari Allah.
Dalam Surah Ibrahim [14:7], Allah SWT berfirman:
“Dan (ingatlah) tatkala Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.'”
Orang yang mencintai dunia akan sulit untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah. Sebaliknya, ia akan selalu merasa kurang dan terus-menerus mengejar dunia tanpa henti, yang pada akhirnya hanya membawa kebinasaan.
Bahaya Keempat: Kehilangan Kebahagiaan Sejati
Cinta dunia yang berlebihan sering kali membuat seseorang kehilangan kebahagiaan sejati. Dalam videonya, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan dalam kedekatan dengan Allah SWT dan ketenangan hati dalam menjalankan perintah-Nya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya, maka Allah akan menjadikan kemiskinan di depan matanya, memecah-belah urusannya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai niat utamanya, maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya, menyatukan urusannya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan hina.” (HR. Tirmidzi)
Orang yang mencintai dunia secara berlebihan akan selalu merasa gelisah dan tidak pernah puas, sementara mereka yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utama akan merasakan ketenangan hati dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Cara Menghindari Cinta Dunia
Untuk menghindari bahaya cinta dunia, Ustadz Adi Hidayat memberikan beberapa nasihat penting, di antaranya:
- Perbanyak Ibadah: Fokus pada ibadah dan zikir untuk selalu mengingat Allah dan mengurangi ketergantungan pada dunia.
- Bersyukur: Selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan, baik besar maupun kecil.
- Sedekah dan Berbagi: Mengamalkan harta untuk kebaikan, seperti bersedekah, akan membantu membersihkan hati dari cinta dunia.
- Tingkatkan Ilmu Agama: Memperdalam ilmu agama agar kita lebih memahami pentingnya akhirat dan menghindari cinta dunia yang berlebihan.
Cinta dunia adalah ujian besar yang dapat menjauhkan kita dari Allah SWT dan tujuan akhirat. Dengan memahami bahaya cinta dunia, sebagaimana yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat, kita bisa lebih waspada dan menjaga diri agar tidak terjebak dalam fitnah dunia. Dengan memprioritaskan akhirat, kita akan meraih kebahagiaan sejati dan keselamatan di dunia serta akhirat.