Dalam kehidupan, manusia tidak terlepas dari ujian, kegagalan, kesedihan, dan penyesalan. Namun Islam mengajarkan bahwa seorang Muslim tidak boleh terus larut dalam kesedihan atau keterpurukan. Sebaliknya, Islam mengajarkan agar kita bangkit, ikhlas, dan melangkah maju dengan penuh semangat dan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ustadz Adi Hidayat dalam video singkatnya menyampaikan motivasi luar biasa yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis agar umat Islam “move on” dari masa lalu dan fokus membangun masa depan dengan tawakal dan amal salih.
Islam Tidak Mengajarkan untuk Terjebak dalam Masa Lalu
Allah SWT menciptakan waktu sebagai sesuatu yang terus berjalan. Dalam Surah Al-‘Ashr, Allah bersumpah demi waktu, yang menunjukkan betapa berharganya setiap detik dalam kehidupan manusia.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal salih serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
(QS. Al-‘Ashr: 1–3)
Ayat ini menjelaskan bahwa waktu yang dibiarkan berlalu tanpa keimanan dan amal salih adalah kerugian besar. Maka, tidak ada faedahnya bagi seorang Muslim untuk terus meratapi kegagalan atau kesedihan di masa lalu. Justru Islam memotivasi kita untuk segera “move on”, memperbaiki diri dan melangkah menuju kebaikan.
Ringkasan Video Ustadz Adi Hidayat: Jangan Terjebak Masa Lalu
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa berlama-lama dalam kesedihan adalah bentuk kelalaian, karena membuat hati tertahan dan pikiran tidak jernih. Ia menjelaskan:
“Jika hatimu terlalu lama memikirkan yang telah terjadi, maka engkau akan kehilangan peluang besar yang sedang Allah siapkan.”
Pesan ini sangat dalam. Artinya, ketika kita terlalu fokus pada apa yang telah hilang, kita menutup mata dari rahmat dan peluang baru yang Allah hadirkan. Move on dalam Islam bukan hanya tindakan emosional, tapi ibadah hati yang bersumber dari keimanan kepada qada dan qadar.
Dalil tentang Berserah Diri dan Melangkah Maju
Allah SWT berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah: 216)
Ayat ini mengajarkan untuk tidak menilai takdir dari perasaan semata. Yang tampak menyakitkan bisa jadi pembuka kebaikan besar. Maka, ikhlas dan sabar adalah kunci untuk move on, bukan sekadar lupa, tetapi menerima dan berproses menuju yang lebih baik.
Rasulullah ﷺ pun bersabda:
“Jika sesuatu menimpamu, maka janganlah katakan: ‘Seandainya aku melakukan demikian, tentu akan demikian dan demikian,’ tetapi katakanlah: ‘Qadarullah wa maa syaa-a fa‘ala (Ini adalah takdir Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi).”
(HR. Muslim)
Hadis ini mengingatkan agar tidak larut dalam penyesalan, tapi berbaik sangka pada takdir Allah.
Move On Bukan Berarti Lupa, Tapi Belajar
Dalam Islam, hikmah dari peristiwa masa lalu harus dijadikan pelajaran, bukan beban. Allah tidak menyukai hamba-Nya yang berputus asa:
“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”
(QS. Yusuf: 87)
Karenanya, seorang Muslim harus optimis. Gagal dalam pekerjaan, kehilangan orang tercinta, atau kekecewaan dalam hidup bukanlah akhir segalanya. Justru semua itu bisa menjadi pintu hijrah menuju kedekatan dengan Allah.
Langkah-Langkah Islami untuk Move On
Berikut beberapa tips dari Islam untuk bangkit dari kesedihan:
- Perkuat iman dan ibadah – salat, tilawah, dzikir.
- Evaluasi diri – ambil hikmah dari ujian.
- Fokus ke depan – buat perencanaan yang realistis dan bertahap.
- Bersyukur – hitung nikmat Allah yang masih kita miliki.
- Dekatkan diri ke lingkungan yang positif dan religius.
Penutup: Bangkitlah Bersama Allah
Setiap manusia punya masa lalu, dan setiap masa lalu punya pelajaran. Namun, yang lebih penting adalah masa depan yang kita isi dengan ketaatan dan semangat memperbaiki diri. Dengan iman, sabar, dan keyakinan pada takdir Allah, kita akan mampu bangkit, bergerak maju, dan meraih keberkahan yang lebih besar.
Sebagaimana pesan Ustadz Adi Hidayat dalam video tersebut, “Jangan terlalu lama memikirkan masa lalu, karena Allah sedang menyiapkan masa depan yang jauh lebih baik.”
Maka, ayo move on – dengan iman, dengan amal, dan dengan harapan bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya yang berserah dan berusaha.
