Menghormati dan berbakti kepada orang tua, terutama ayah, adalah salah satu ajaran mulia dalam Islam yang sangat ditekankan dalam Al-Qur’an dan Hadis. Ustadz Khalid Basalamah, dalam ceramahnya berjudul “Ayah, Inilah Baktiku,” menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai salah satu bentuk pengabdian yang bernilai ibadah besar. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana Islam mengajarkan kewajiban anak terhadap orang tua, terutama ayah, serta keutamaan bakti ini menurut Al-Qur’an dan Hadis.
Berbakti Kepada Orang Tua dalam Al-Qur’an
Islam sangat menekankan pentingnya bakti kepada orang tua. Allah SWT bahkan menyandingkan perintah untuk beribadah kepada-Nya dengan kewajiban berbakti kepada kedua orang tua dalam Surah Al-Isra [17:23]:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.”
Ayat ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan orang tua dalam Islam. Perintah untuk berbakti kepada orang tua tidak hanya terbatas pada perbuatan fisik, tetapi juga mencakup tutur kata dan sikap yang baik. Allah SWT melarang kita bahkan untuk sekadar mengucapkan kata-kata yang tidak sopan kepada orang tua, apalagi bertindak kasar.
Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya menekankan bahwa berbakti kepada orang tua, terutama ayah, adalah kewajiban yang tidak boleh dianggap remeh. Ayah sebagai sosok pelindung dan pencari nafkah keluarga sering kali mengalami beban yang berat, dan salah satu cara untuk meringankan bebannya adalah dengan menunjukkan rasa hormat dan penghargaan.
Keutamaan Berbakti Kepada Ayah
Berbakti kepada ayah memiliki keutamaan yang luar biasa dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Keridhaan Allah terletak pada keridhaan orang tua, dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan orang tua.” (HR. At-Tirmidzi)
Hadis ini menjelaskan bahwa kebahagiaan dan keberkahan hidup seorang anak sangat tergantung pada bagaimana ia memperlakukan orang tuanya, terutama ayah. Ketika seorang anak berbakti dan mendapatkan ridha dari ayahnya, maka ia akan mendapatkan ridha Allah. Sebaliknya, jika seorang anak durhaka kepada ayahnya, ia akan mendapatkan murka Allah.
Ustadz Khalid Basalamah juga menambahkan bahwa berbakti kepada ayah bukan hanya saat mereka masih hidup, tetapi juga ketika mereka telah tiada. Salah satu bentuk bakti yang dapat dilakukan oleh seorang anak setelah ayahnya meninggal adalah dengan mendoakan dan bersedekah atas nama mereka. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh.” (HR. Muslim)
Doa anak yang saleh adalah salah satu amal yang dapat terus mengalirkan pahala kepada orang tua meskipun mereka sudah tidak ada di dunia. Oleh karena itu, seorang anak yang ingin berbakti kepada ayahnya harus senantiasa mendoakan dan melakukan amal-amal baik atas nama mereka.
Contoh Bakti Nyata kepada Ayah
Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah memberikan beberapa contoh bakti nyata yang dapat dilakukan seorang anak kepada ayahnya. Di antaranya adalah:
- Menghormati dan Mendengarkan Nasihat Ayah
Seorang anak harus senantiasa menghormati dan mendengarkan nasihat dari ayahnya. Ayah sebagai kepala keluarga memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing anak-anaknya ke jalan yang benar. Oleh karena itu, menghormati nasihat ayah adalah bentuk bakti yang sangat dihargai dalam Islam. - Membantu Ayah dalam Kewajiban Keluarga
Salah satu bentuk bakti nyata adalah dengan membantu ayah dalam tanggung jawab keluarga. Misalnya, dengan membantu ayah dalam urusan ekonomi, meringankan beban kerja, atau sekadar memberikan dukungan moral dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. - Mendoakan Ayah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, doa anak yang saleh adalah salah satu bentuk bakti yang paling besar. Seorang anak harus senantiasa mendoakan ayahnya, baik ketika ayahnya masih hidup maupun setelah meninggal dunia. - Menjaga Nama Baik Ayah
Berbakti kepada ayah juga berarti menjaga nama baik dan kehormatannya. Seorang anak harus selalu berusaha untuk tidak melakukan perbuatan yang dapat mencoreng nama baik keluarga, termasuk menjaga akhlak dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam.
Bahaya Durhaka kepada Ayah
Sebaliknya, durhaka kepada ayah adalah salah satu dosa besar dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepada kalian dosa-dosa besar yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menyekutukan Allah, dan durhaka kepada kedua orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa durhaka kepada orang tua, termasuk ayah, adalah dosa besar yang harus dihindari oleh setiap Muslim. Durhaka kepada orang tua tidak hanya mendatangkan murka Allah, tetapi juga dapat menghancurkan kehidupan anak tersebut, baik di dunia maupun di akhirat.
Ustadz Khalid Basalamah menekankan bahwa durhaka kepada orang tua sering kali berawal dari sikap yang kurang menghargai mereka. Misalnya, tidak mendengarkan nasihat, berbicara kasar, atau bahkan mengabaikan kebutuhan mereka di usia tua. Sikap-sikap seperti ini harus dihindari karena dapat menyebabkan hubungan yang buruk antara anak dan orang tua, serta mengundang murka Allah.
Berbakti Sebagai Jalan Menuju Surga
Berbakti kepada orang tua, terutama ayah, adalah salah satu cara untuk mendapatkan keberkahan hidup dan ridha Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah, maka jangan sia-siakan pintu itu atau jagalah dia.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini menjelaskan bahwa berbakti kepada orang tua adalah salah satu jalan utama menuju surga. Ketika seorang anak berusaha untuk membahagiakan ayahnya dan mendapatkan ridha darinya, maka Allah akan membukakan pintu surga baginya. Sebaliknya, jika seorang anak mengabaikan kewajibannya terhadap ayahnya, maka ia sedang menyia-nyiakan salah satu peluang terbesar untuk mendapatkan rahmat Allah.
Kesimpulan
Melalui ceramahnya “Ayah, Inilah Baktiku,” Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan kita betapa pentingnya berbakti kepada ayah. Islam menempatkan orang tua pada posisi yang sangat mulia, dan berbakti kepada mereka adalah kewajiban yang tidak boleh diabaikan. Berbakti kepada ayah tidak hanya memberikan pahala besar di akhirat, tetapi juga mendatangkan keberkahan dalam kehidupan di dunia.
Sebaliknya, durhaka kepada ayah adalah dosa besar yang dapat menghancurkan kehidupan seseorang. Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk menghormati, membantu, dan mendoakan ayah kita sebagai bentuk bakti yang sejati. Dengan demikian, kita tidak hanya mendapatkan ridha dari ayah, tetapi juga ridha dari Allah SWT.