Apa yang Diharapkan dari Dunia? Penjelasan oleh Ustadz Adi Hidayat

Memahami Tujuan Hidup di Dunia

Dunia ini adalah tempat yang penuh dengan godaan dan cobaan, namun juga merupakan tempat untuk kita beribadah dan mencari keridhaan Allah SWT. Banyak orang yang terjebak dalam rutinitas duniawi dan melupakan tujuan sejati dari kehidupan ini. Ustadz Adi Hidayat, dalam salah satu ceramahnya, menjelaskan apa sebenarnya yang harus kita harapkan dari dunia ini dan bagaimana seharusnya kita menjalani hidup yang penuh makna dan berkah.

Kehidupan Dunia adalah Sementara

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini bersifat sementara dan penuh dengan tipu daya. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hadid, ayat 20:

“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini hanya bersifat sementara dan tidak boleh membuat kita lupa akan tujuan akhir kita, yaitu kehidupan yang kekal di akhirat.

Menjadikan Dunia sebagai Sarana Ibadah

Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya menjadikan dunia ini sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah SWT. Setiap aktivitas yang kita lakukan harus diniatkan sebagai ibadah. Dalam Surah Adz-Dzariyat, ayat 56, Allah SWT berfirman:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”

Ayat ini menggarisbawahi bahwa tujuan utama penciptaan kita adalah untuk beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, segala pekerjaan, kegiatan, dan usaha yang kita lakukan haruslah bernilai ibadah, selama dilakukan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Mengejar Akhirat Tanpa Melupakan Dunia

Salah satu pesan penting yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat adalah keseimbangan antara mengejar akhirat dan memenuhi kebutuhan duniawi. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qasas, ayat 77:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.”

Ayat ini menunjukkan bahwa kita harus tetap berusaha dan bekerja keras di dunia, namun dengan tujuan akhir untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Dunia ini harus kita manfaatkan sebagai ladang amal yang akan memberikan hasil di akhirat nanti.

Menghindari Perbuatan yang Melalaikan

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan untuk menghindari perbuatan yang melalaikan dari mengingat Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al-Munafiqun, ayat 9:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”

Kita harus bijaksana dalam mengatur waktu dan prioritas kita, memastikan bahwa ibadah dan ketaatan kepada Allah selalu menjadi yang utama dalam hidup kita.

Meneladani Kehidupan Rasulullah SAW

Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya meneladani kehidupan Rasulullah SAW sebagai contoh sempurna dalam menjalani kehidupan di dunia. Rasulullah SAW menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan, ketaatan, dan dedikasi untuk beribadah kepada Allah. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Dunia ini adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.”

Hadis ini mengajarkan kita bahwa orang mukmin harus siap menghadapi kesulitan dan cobaan di dunia ini, karena pahala dan kebahagiaan sejati menanti mereka di akhirat.

Berfokus pada Amal dan Kebaikan

Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa salah satu harapan dari dunia ini adalah kesempatan untuk melakukan amal kebaikan. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk memperbaiki diri dan menambah amal. Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”

Hadis ini mengajarkan kita untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, baik melalui ilmu, harta, maupun tenaga.

Menjaga Hati dan Pikiran

Dalam menjalani kehidupan dunia, menjaga hati dan pikiran tetap bersih dari penyakit hati seperti iri, dengki, dan sombong adalah sangat penting. Allah SWT berfirman dalam Surah Ash-Shu’ara, ayat 88-89:

“(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”

Hati yang bersih adalah kunci untuk mendapatkan ridha Allah dan kebahagiaan di akhirat.

Menjalani Hidup dengan Harapan yang Benar

Dari penjelasan Ustadz Adi Hidayat, kita dapat memahami bahwa apa yang diharapkan dari dunia ini adalah kesempatan untuk beribadah dan mengumpulkan bekal untuk akhirat. Dunia ini hanyalah tempat sementara yang harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai kebahagiaan yang kekal di akhirat. Dengan menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, serta selalu mengutamakan ibadah dan ketaatan kepada Allah, kita akan mendapatkan kehidupan yang penuh berkah dan makna.