Apa Penyebab Kita Bermaksiat?

Pengantar: Mengapa Manusia Bermaksiat?

Maksiat merupakan perbuatan yang melanggar perintah Allah dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Seseorang bisa terjebak dalam perbuatan maksiat karena berbagai faktor, baik yang berasal dari dalam diri (nafsu) maupun pengaruh dari lingkungan. Dalam salah satu ceramahnya, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menjelaskan beberapa penyebab utama yang membuat manusia terjerumus dalam maksiat serta cara mencegahnya berdasarkan ajaran Al-Qur’an dan Hadis.

1. Kurangnya Iman dan Taqwa

Iman yang lemah menjadi salah satu penyebab utama seseorang bermaksiat. Ketika keimanan menurun, seseorang cenderung mengikuti hawa nafsu dan melupakan perintah Allah. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Anfal ayat 2:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.”

Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki iman kuat akan merasa takut kepada Allah saat diingatkan, sehingga cenderung menjauhi perbuatan dosa. Sebaliknya, ketika iman lemah, seseorang menjadi rentan terhadap godaan maksiat.

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menekankan bahwa meningkatkan iman dan taqwa melalui ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, serta memperbanyak dzikir dapat menjadi benteng kuat untuk menghindari maksiat.

2. Hawa Nafsu yang Tidak Dikendalikan

Hawa nafsu adalah salah satu penyebab utama seseorang terjerumus dalam perbuatan maksiat. Allah telah menciptakan manusia dengan nafsu, namun Islam mengajarkan agar kita mampu mengendalikannya. Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga:  35 Amal Pelebur Dosa #28: Shalat Tarawih (Shalat Malam)

“Orang yang kuat bukanlah yang bisa mengalahkan lawannya, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengajarkan pentingnya mengendalikan hawa nafsu, termasuk dalam hal marah, syahwat, dan keinginan duniawi. Ketika hawa nafsu tidak terkontrol, seseorang mudah terjerumus ke dalam dosa dan maksiat.

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menyarankan untuk selalu berusaha memperbanyak istighfar dan mendekatkan diri kepada Allah agar bisa mengendalikan hawa nafsu yang membawa kepada perbuatan dosa.

3. Lingkungan yang Tidak Baik

Lingkungan juga berperan besar dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Lingkungan yang buruk bisa mendorong seseorang untuk melakukan maksiat. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Furqan ayat 27-29:

“Dan (ingatlah) pada hari ketika orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.’ Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia.”

Ayat ini menunjukkan betapa besar pengaruh lingkungan, terutama teman, terhadap perilaku kita. Teman yang buruk bisa menjadi penyebab kita terjerumus ke dalam maksiat. Oleh karena itu, Ustadz Muhammad Nurul Dzikri menekankan pentingnya memilih lingkungan yang baik, serta teman-teman yang dapat mengingatkan kita kepada kebaikan dan agama.

4. Kurangnya Pemahaman Agama

Kurangnya pengetahuan tentang ajaran Islam dan perintah-perintah Allah juga menjadi salah satu penyebab seseorang melakukan maksiat. Ketika seseorang tidak memahami hukum-hukum Islam, mereka cenderung melakukan perbuatan yang dilarang tanpa rasa bersalah. Dalam QS. Al-Isra ayat 36, Allah berfirman:

Baca Juga:  Allah Mencintai Hijrahnya Seorang Hamba

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.”

Ayat ini mengingatkan kita bahwa tindakan yang dilakukan tanpa pengetahuan yang benar bisa menjerumuskan ke dalam dosa. Maka, sangat penting bagi setiap Muslim untuk terus belajar dan memperdalam ilmu agama agar terhindar dari maksiat.

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan bahwa mempelajari ajaran Islam, baik dari Al-Qur’an, Hadis, maupun melalui para ulama, adalah kunci untuk menjauhi maksiat dan tetap berada di jalan yang lurus.

5. Pengaruh Setan

Setan merupakan musuh terbesar manusia yang selalu menggoda untuk melakukan dosa. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-A’raf ayat 16-17, mengutip ucapan setan:

“Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).”

Setan selalu mencari celah untuk menjerumuskan manusia ke dalam dosa dan maksiat. Oleh karena itu, seorang Muslim harus selalu waspada terhadap godaan setan dan memperbanyak dzikir serta berdoa kepada Allah agar dilindungi dari gangguan setan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya setan itu berlari pada tubuh manusia melalui aliran darah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hal ini menunjukkan bahwa setan selalu berusaha mendekati manusia untuk menggoda mereka agar melakukan dosa. Maka dari itu, menjaga hubungan dengan Allah dan memperbanyak amal ibadah adalah cara terbaik untuk menghindari pengaruh setan.

Solusi: Cara Meninggalkan Maksiat

Meninggalkan maksiat tidaklah mudah, namun dengan usaha sungguh-sungguh dan doa kepada Allah, kita bisa menjauhi perbuatan dosa. Ustadz Muhammad Nurul Dzikri memberikan beberapa tips untuk meninggalkan maksiat:

  1. Perbanyak Dzikir dan Istighfar: Selalu memohon ampunan kepada Allah dan memperbanyak dzikir akan membantu membersihkan hati dari pengaruh dosa.
  2. Menjaga Shalat: Shalat adalah tiang agama dan benteng utama untuk mencegah perbuatan dosa. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ankabut ayat 45:

    “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”

  3. Mencari Lingkungan yang Baik: Carilah teman-teman yang bisa mengingatkan kita kepada Allah dan mengajak kepada kebaikan.
  4. Memperdalam Ilmu Agama: Dengan pemahaman agama yang baik, kita bisa mengetahui mana yang halal dan haram, serta lebih berhati-hati dalam bertindak.

Penutup: Jauhi Maksiat untuk Meraih Ridha Allah

Penyebab kita bermaksiat banyak sekali, baik dari faktor internal seperti hawa nafsu, maupun eksternal seperti lingkungan dan godaan setan. Namun, seorang Muslim harus selalu berusaha melawan godaan tersebut dengan memperkuat iman, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Ustadz Muhammad Nurul Dzikri mengingatkan kita bahwa meninggalkan maksiat adalah bentuk ketaatan yang akan membawa kita kepada ridha Allah dan surga-Nya. Dengan memperbanyak istighfar dan memperbaiki diri, insya Allah kita akan terhindar dari perbuatan dosa.