Amalan Syukur yang Diajarkan oleh Rasulullah

Syukur adalah salah satu sifat mulia yang menjadi kunci bertambahnya nikmat. Dalam Islam, syukur tidak hanya berupa ucapan Alhamdulillah, tetapi juga mencakup perasaan hati, ucapan lisan, dan amal perbuatan. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Ayat ini menunjukkan bahwa syukur bukan sekadar ucapan, melainkan sebuah amal yang mendatangkan keberkahan. Rasulullah ﷺ telah memberikan contoh nyata dalam mengamalkan syukur dalam kehidupan sehari-hari.

Ringkasan Kajian Ustadz Khalid Basalamah

Dalam salah satu tausiyah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ selalu mencontohkan amalan syukur, salah satunya adalah dengan memperbanyak ibadah meskipun beliau sudah dijamin masuk surga. Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat malam hingga kakinya bengkak. Ketika ditanya oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha mengapa beliau beribadah sedemikian rupa, Rasulullah ﷺ menjawab:

“Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari sini kita belajar bahwa syukur sejati bukan hanya dengan lisan, melainkan diwujudkan dalam ibadah dan ketaatan.

Bentuk Syukur Menurut Al-Qur’an dan Hadis

  1. Syukur dengan Hati
    Menyadari bahwa semua nikmat berasal dari Allah ﷻ, bukan dari kekuatan atau usaha manusia semata. Seorang muslim harus selalu meyakini bahwa setiap rezeki adalah pemberian Allah.
  2. Syukur dengan Lisan
    Mengucapkan Alhamdulillah atas segala nikmat, baik kecil maupun besar. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ucapan yang paling dicintai Allah adalah Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaaha illallah, dan Allahu Akbar.” (HR. Muslim)
  3. Syukur dengan Perbuatan
    Menggunakan nikmat untuk kebaikan. Nikmat harta digunakan untuk sedekah, nikmat ilmu untuk mengajar, dan nikmat kesehatan untuk beribadah.

Sunnah Rasulullah dalam Mengamalkan Syukur

Beberapa amalan syukur yang diajarkan Rasulullah ﷺ antara lain:

  • Shalat malam (tahajud) sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat hidup.
  • Memperbanyak sujud karena Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang hamba sujud sekali kepada Allah, kecuali Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim).
  • Berpuasa sunnah, sebagai bentuk pengendalian diri dan rasa syukur atas nikmat sehat.
  • Sedekah, sebab Rasulullah ﷺ selalu menganjurkan berbagi kepada fakir miskin sebagai wujud syukur atas rezeki.

Hikmah dari Amalan Syukur

  1. Menambah nikmat sebagaimana janji Allah dalam QS. Ibrahim: 7.
  2. Menghadirkan ketenangan hati, karena orang yang bersyukur tidak mudah mengeluh.
  3. Menghapus dosa, sebab syukur melalui ibadah mendekatkan seorang hamba kepada Allah.
  4. Menjadi ciri hamba pilihan, karena Allah mencintai hamba yang bersyukur.

Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari

Syukur tidak hanya terbatas pada ibadah mahdhah, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam aktivitas harian. Misalnya:

  • Bersyukur dengan menjaga lisan dari kata-kata buruk.
  • Bersyukur dengan bekerja secara halal dan jujur.
  • Bersyukur dengan menjaga keluarga dan mendidik anak dalam iman.

Dengan demikian, syukur adalah bentuk penghambaan total kepada Allah ﷻ.

Penutup

Amalan syukur yang diajarkan Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik bagi umat Islam. Syukur bukan hanya ucapan, melainkan harus diwujudkan dalam ibadah, ketaatan, dan penggunaan nikmat untuk kebaikan. Ustadz Khalid Basalamah menekankan bahwa seorang muslim yang benar-benar bersyukur akan semakin dekat dengan Allah dan terhindar dari kufur nikmat.

Marilah kita menjadikan syukur sebagai bagian dari kehidupan, agar nikmat yang telah diberikan Allah semakin bertambah dan keberkahan hidup selalu menyertai kita.