Allah Masih Memberi Kesempatan untuk Taubat

Taubat adalah pintu rahmat yang selalu terbuka seluas-luasnya selama kita masih diberi waktu hidup. Manusia sering tertipu dengan asumsi bahwa ada waktu lama untuk memperbaiki diri, padahal syarat taubat telah semakin pudar seiring dekatnya kematian. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan pentingnya segera kembali kepada Allah sebelum selaput nyawa menyentuh kerongkongan—waktu di mana tiba-tiba kesempatan menghilang.

1. Pintu Taubat Senantiasa Terbuka

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat pelaku dosa di siang hari, dan di siang hari untuk menerima taubat mereka yang berbuat dosa di malam hari, hingga terbit matahari dari barat.”
(HR. Muslim)

Ini menunjukkan bahwa selama nafas masih di tubuh, Allah senantiasa menanti taubat hamba-Nya, tanpa mengenal waktu.

2. Batas Akhir Kesempatan: Ketika Nafas di Kerongkongan

Nabi ﷺ juga memberi peringatan bahwa:

“Allah menerima taubat seseorang selama nafasnya belum mencapai kerongkongan.”
(HR. At-Tirmidhi)

Jika kita menunda-nunda, bisa jadi saat nyawa mulai tercabut, pintu itu sudah tertutup—tanpa ampunan atau tobat.

3. Kisah Pembunuh 100 Nyawa sebagai Teladan

Ada kisah seorang pembunuh yang menanyakan kesempatan taubat setelah membunuh 99 orang. Ditolak dan kemudian membunuh seorang ulama, lalu menanyakannya lagi dan dijawab:

“Ya, siapa yang menghalangimu?”
(HR. Muslim)

Allah menerima taubat siapa saja, betapapun dosa mereka, selama taubat itu tulus dan belum terlambat.

4. Syarat Taubat Nasuha

Taubat sejati mencakup beberapa langkah:

  • Meninggalkan dosa.
  • Menyesali perbuatan.
  • Berjanji tidak mengulanginya.
    Jika terkait sesama manusia, harus pula memperbaiki hak-haknya.

Seperti ajaran dari QS. An-Nisa’:17 dan ditulis dalam banyak kajian fiqh

5. Taubat adalah Cerminan Kasih Sayang Allah

Dengan taubat, kita merasakan:

  • Derajat yang diangkat Allah
  • Hidayah dan petunjuk-Nya
  • Pahala kebaikan yang menggantikan dosa

Seperti firman-Nya:

“Kecuali orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh. Maka Allah akan mengganti kejahatan mereka dengan kebaikan.”
(QS. Al-Furqan: 70)

6. Taubat Tidak Hanya Sekali, Tapi Berkali-kali

Rasulullah ﷺ adalah figur paling masyhur dalam ibadah taubat—> beliau bertaubat hingga 100 kali dalam sehari. Ini berlaku bagi kita semua bilang “taubat harian” itu tidak berlebihan.

7. Jangan Menunda-Nunda: Risiko Kehilangan Kesempatan

Kajian Ustadz Khalid dan banyak ulama lainnya menekankan: taubat tidak menunggu waktu, karena Allah bisa memendekkan kesempatan—kita pun bisa tiba-tiba menyambut kematian tanpa warning.

8. Taubat adalah Jalan Menuju Rahmat dan Keberkahan

Taubat membawa berbagai manfaat spiritual:

  1. Ampunan dan penghapusan dosa (QS. An-Nisa’:110)
  2. Hati menjadi bersih, diringankan hisabnya
  3. Pertolongan dan kemudahan urusan hidup
  4. Masuk ke golongan orang yang diberi petunjuk, termasuk dalam Al-Furqan 70 dan Thaha 82

Penutup: Taubat Sekarang, Sebelum Terlambat

Ustadz Khalid Basalamah menegaskan pesan penting:
“Taubat bukan untuk besok—tapi untuk sekarang. Jangan tunda. Manfaatkan setiap nafas sebagai kesempatan kembali kepada Allah. Karena saat nafas berhenti… rahmat pun menutup.”

Mari jadikan taubat harian sebagai teman hidup, dan sukseskan akhir yang baik (husnul khatimah) saat maut tiba.