Salah satu sifat agung Allah ﷻ yang selalu disebutkan dalam Al-Qur’an adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim, yang berarti Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat kasih sayang Allah mencakup seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali, baik orang beriman maupun orang kafir, bahkan hewan dan tumbuhan pun merasakan rahmat-Nya.
Makna Allah Maha Pengasih
Allah ﷻ berfirman:
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.”
(QS. Al-A’raf: 156)
Ayat ini menegaskan bahwa kasih sayang Allah meliputi seluruh makhluk. Tidak ada satu pun yang luput dari rahmat-Nya, mulai dari udara yang kita hirup, rezeki yang kita makan, hingga nikmat kesehatan yang sering kita lupakan.
Kasih sayang Allah ditampakkan dalam dua bentuk:
- Rahmat umum – diberikan kepada semua makhluk, tanpa membedakan iman atau kafir.
- Rahmat khusus – diberikan hanya kepada hamba-hamba yang beriman dan bertakwa.
Ringkasan Kajian Ustadz Khalid Basalamah
Dalam video singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa Allah begitu Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya. Bahkan ketika seorang hamba berdosa, Allah masih membuka pintu ampunan yang luas. Beliau menekankan agar kita jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, karena Allah lebih sayang kepada hamba-Nya dibanding seorang ibu kepada anaknya.
Ustadz Khalid juga mengingatkan bahwa kasih sayang Allah bukan hanya berupa kenikmatan dunia, tetapi juga bimbingan untuk kembali ke jalan yang benar. Jika seseorang diuji, itu pun bentuk kasih sayang Allah agar ia kembali mendekat.
Hadis tentang Kasih Sayang Allah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Allah lebih sayang kepada hamba-Nya daripada seorang ibu kepada anaknya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menggambarkan betapa besarnya kasih sayang Allah. Seorang ibu rela berkorban demi anaknya, namun kasih sayang Allah jauh lebih besar dari itu, bahkan tidak bisa dibandingkan.
Bukti Kasih Sayang Allah dalam Kehidupan
- Diciptakannya manusia dalam bentuk terbaik – sebagaimana disebutkan dalam QS. At-Tin: 4.
- Diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup – agar manusia tidak tersesat.
- Diberikannya kesempatan taubat – meskipun manusia banyak berbuat dosa, Allah selalu membuka pintu kembali.
- Nikmat sehari-hari – udara, makanan, air, kesehatan, dan keamanan.
- Doa yang dikabulkan – Allah mendengar doa hamba-Nya bahkan dalam bisikan hati.
Larangan Putus Asa dari Rahmat Allah
Allah ﷻ berfirman:
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Az-Zumar: 53)
Ayat ini adalah bentuk kasih sayang Allah yang nyata. Sebesar apapun dosa seorang hamba, pintu taubat selalu terbuka selama ia masih hidup.
Cara Mendapatkan Rahmat Allah
- Bertakwa – senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
- Memperbanyak istighfar – mohon ampunan atas kesalahan yang disadari maupun tidak.
- Berbuat baik kepada sesama – kasih sayang Allah akan turun kepada hamba yang menebar kasih sayang.
- Mendirikan shalat dengan khusyuk – sebagai wujud hubungan erat dengan Allah.
- Bersabar dalam ujian – menerima takdir Allah dengan lapang dada.
Penutup
Kasih sayang Allah ﷻ begitu luas, meliputi seluruh makhluk. Namun, rahmat terbesar adalah ketika kita diberi hidayah untuk mengenal-Nya, mencintai-Nya, dan beribadah kepada-Nya. Seorang muslim tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah, sebab pintu ampunan selalu terbuka hingga ajal menjemput.
Semoga kita menjadi hamba yang selalu bersyukur, taat, dan meraih kasih sayang Allah baik di dunia maupun di akhirat.
