Dalam kehidupan bermasyarakat, keadilan adalah pilar utama yang menjaga tatanan sosial tetap seimbang. Tanpa keadilan, kedzaliman akan merajalela, dan hak-hak manusia akan hilang. Dalam Islam, keadilan adalah perintah langsung dari Allah dan menjadi sifat yang wajib ditegakkan oleh setiap Muslim, terutama mereka yang diberi amanah sebagai hakim, pemimpin, atau penentu keputusan.
Dalam video ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa Allah akan selalu bersama orang-orang yang menegakkan keadilan, terutama mereka yang menjadi hakim dan tidak tergoda oleh hawa nafsu, tekanan, atau suap.
Makna Keadilan dalam Islam
Kata adil dalam bahasa Arab berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dalam syariat Islam, keadilan bukan hanya adil dalam menghukum, tetapi juga dalam memberi hak, berkata benar, dan bersikap seimbang terhadap semua pihak tanpa memandang status sosial atau kedekatan.
Allah ﷻ berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…”
(QS. An-Nahl: 90)
Ayat ini menunjukkan bahwa keadilan adalah perintah langsung dari Allah yang harus diimplementasikan oleh seluruh umat Muslim.
Keutamaan Menjadi Hakim yang Adil
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Orang-orang yang berlaku adil di sisi Allah berada di atas mimbar dari cahaya, di sebelah kanan Ar-Rahman, dan kedua tangan-Nya adalah kanan. Mereka adalah orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, terhadap keluarga mereka, dan terhadap orang-orang yang mereka pimpin.”
(HR. Muslim)
Hadis ini menjelaskan betapa tingginya derajat hakim atau pemimpin yang adil di sisi Allah. Mereka tidak hanya mendapat balasan di akhirat, tapi juga mendapat kedudukan istimewa di sisi Ar-Rahman.
Bahaya Ketidakadilan dan Hukumannya
Sebaliknya, ketidakadilan adalah dosa besar yang dapat membawa seseorang pada kebinasaan dunia dan akhirat. Seorang hakim yang zalim, apalagi yang memutuskan hukum karena suap atau hawa nafsu, termasuk dalam ancaman keras dari Rasulullah ﷺ.
Rasulullah bersabda:
“Hakim itu ada tiga: satu di surga dan dua di neraka. Yang di surga adalah hakim yang mengetahui kebenaran lalu memutuskan perkara berdasarkan kebenaran itu. Sedangkan dua lainnya di neraka adalah yang mengetahui kebenaran tapi menyimpang darinya dan yang memutuskan perkara tanpa ilmu.”
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Hadis ini menunjukkan bahwa menjadi hakim bukanlah kedudukan yang ringan. Ia adalah amanah besar yang bisa menjadi jalan ke surga jika adil, atau jalan ke neraka jika zalim.
Keadilan dalam Konteks Kekinian
Dalam konteks saat ini, hakim tidak hanya terbatas pada profesi formal di pengadilan. Siapa pun yang diberi amanah untuk memutuskan urusan antara manusia, termasuk pemimpin keluarga, pemimpin perusahaan, tokoh masyarakat, dan guru, semuanya memiliki unsur tanggung jawab dalam menegakkan keadilan.
Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah menyoroti pentingnya menjaga keadilan di tengah arus tekanan sosial dan godaan dunia. Menurut beliau, keadilan harus ditegakkan meskipun kepada kerabat dekat, orang kaya, atau bahkan diri sendiri. Inilah bentuk ketakwaan yang sesungguhnya.
Tips Menjadi Pribadi yang Adil
Berikut beberapa cara agar seorang Muslim bisa menjadi pribadi yang adil:
1. Belajar Ilmu dan Syariat Islam
Menjadi adil hanya bisa dilakukan jika seseorang tahu mana yang benar dan salah. Tanpa ilmu, keadilan tidak mungkin ditegakkan.
2. Tidak Memihak Karena Hubungan atau Harta
Keadilan harus ditegakkan walaupun terhadap keluarga sendiri. Jangan biarkan hubungan memengaruhi keputusan.
3. Ikhlas dan Takut kepada Allah
Orang yang sadar bahwa semua keputusannya akan dipertanggungjawabkan di akhirat akan lebih mudah bersikap adil.
4. Menjauhi Suap dan Tekanan
Suap adalah salah satu faktor utama penyebab ketidakadilan. Rasulullah ﷺ melaknat pemberi dan penerima suap.
Penutup
Menjadi pribadi yang adil, apalagi menjadi hakim yang adil, adalah tanggung jawab besar dan mulia dalam Islam. Allah akan selalu bersama orang-orang yang adil dan menempatkan mereka di tempat yang tinggi di akhirat kelak.
Melalui video singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa keadilan adalah jalan menuju ridha Allah. Jika ingin Allah bersama kita, maka jadilah orang yang adil—dalam keputusan, dalam keluarga, dalam bisnis, bahkan dalam pikiran dan perasaan.
