Salah satu penyakit hati yang berbahaya dan sering tidak disadari adalah rasa malas dalam beramal saleh. Ustadz Khalid Basalamah dalam kajiannya menegaskan bahwa kemalasan beribadah bukanlah hal ringan, sebab ia bisa menjadi tanda lemahnya iman dan jauhnya hati dari Allah SWT. Dalam video pendeknya, beliau menjelaskan bahwa malas beramal bukan sekadar karena tubuh lelah, tetapi karena hati yang tidak mengenal Tuhannya.
Orang yang beriman sejati tidak akan malas melakukan amal kebaikan karena mereka memahami tujuan hidupnya: beribadah kepada Allah SWT.
Ringkasan Ceramah Ustadz Khalid Basalamah
Dalam video yang dibawakan oleh Ustadz Khalid Basalamah, beliau mengingatkan bahwa banyak orang merasa tidak semangat untuk beramal saleh — entah itu shalat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, atau berdzikir. Padahal, setiap amal kebaikan sekecil apa pun akan dibalas oleh Allah dengan pahala yang besar.
Beliau menegaskan bahwa malas beramal bukan masalah waktu atau tenaga, tetapi masalah iman dan hati. Hati yang lemah imannya akan sulit untuk melakukan kebaikan. Sementara hati yang kuat, yang dipenuhi cinta kepada Allah, akan ringan melangkah dalam ibadah, seberat apa pun medan hidupnya.
Ustadz Khalid menasihati, jika seseorang mulai merasa berat untuk beramal, itu tanda bahwa hati sedang jauh dari Allah SWT. Maka, segera perbanyak istighfar dan mohon kepada Allah agar dimudahkan dalam ketaatan.
Peringatan dari Al-Qur’an
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an tentang sifat orang munafik yang malas dalam beramal:
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (ingin dipuji) di hadapan manusia, dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.”
(QS. An-Nisa: 142)
Ayat ini menunjukkan bahwa malas beribadah adalah salah satu ciri kemunafikan, karena ibadah mereka tidak dilandasi keikhlasan, melainkan hanya sekadar formalitas di hadapan manusia.
Sebaliknya, orang yang beriman dengan benar justru akan bersemangat dalam amal saleh karena ia tahu Allah melihatnya setiap saat.
Ciri-ciri Orang yang Malas Beramal Shaleh
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, ada beberapa tanda seseorang mulai terjangkit penyakit malas beramal:
- Menunda-nunda ibadah.
Setiap kali adzan berkumandang, ia menunda shalat dengan alasan belum siap. - Merasa cepat lelah dalam ketaatan.
Ia cepat bosan membaca Al-Qur’an, tapi bisa berjam-jam menonton hal duniawi. - Tidak punya semangat untuk belajar agama.
Ilmu dianggap tidak penting, padahal ilmu yang menguatkan iman adalah kunci istiqamah. - Banyak alasan untuk tidak berbuat baik.
Orang malas beramal sering mencari pembenaran agar tampak benar di mata manusia.
Bahaya Malas Beramal Shaleh
Rasa malas dalam beramal tidak boleh dianggap remeh. Dalam jangka panjang, ia bisa menyebabkan mati hati — hati menjadi keras dan tidak lagi tersentuh oleh nasihat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya iman itu dapat usang dalam hati kalian sebagaimana pakaian menjadi usang. Karena itu mintalah kepada Allah agar memperbarui iman di dalam hati kalian.”
(HR. Hakim)
Hadis ini menunjukkan bahwa iman harus dijaga dan diperbarui dengan amal saleh. Bila amal terhenti karena rasa malas, iman akan melemah, dan akhirnya dosa akan terasa ringan.
Motivasi untuk Mengalahkan Rasa Malas
Allah SWT memberikan janji luar biasa bagi mereka yang tetap istiqamah dalam amal saleh. Dalam Surah Fussilat ayat 30, Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka istiqamah, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): ‘Janganlah kamu takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.’”
(QS. Fussilat: 30)
Ayat ini menjadi motivasi agar kita tidak menyerah melawan rasa malas. Istiqamah adalah kunci kemenangan seorang mukmin di dunia dan akhirat.
Ustadz Khalid Basalamah juga menegaskan, setiap kali merasa berat untuk beramal, ingatlah kematian dan kehidupan akhirat. Tidak ada waktu untuk bermalas-malasan, sebab waktu hidup di dunia terlalu singkat untuk disia-siakan.
Cara Mengobati Rasa Malas dalam Beramal
- Perbarui niat setiap hari.
Ingat bahwa setiap amal saleh adalah bekal menuju surga. - Perbanyak doa dan dzikir.
Rasulullah SAW mengajarkan doa:
“Allahumma a‘inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik.”
(Ya Allah, tolonglah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu). - Dekatkan diri dengan orang saleh.
Lingkungan berperan besar dalam menjaga semangat ibadah. - Kurangi maksiat dan hiburan sia-sia.
Dosa membuat hati berat untuk beramal. Bersihkan diri dengan taubat dan istighfar. - Biasakan amal kecil tapi rutin.
Rasulullah SAW bersabda: “Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang dilakukan terus-menerus meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penutup
Rasa malas adalah ujian yang harus dilawan setiap hari. Jangan biarkan syaitan mencuri waktu hidup kita dengan rasa enggan beribadah. Seperti yang disampaikan Ustadz Khalid Basalamah, amal saleh adalah bukti cinta kita kepada Allah SWT.
Mulailah dari hal kecil — shalat tepat waktu, membaca Al-Qur’an setiap hari, bersedekah meski sedikit — karena Allah tidak menilai besar kecilnya amal, tetapi ketulusan niat dan keteguhan hati kita melakukannya.
Mari lawan rasa malas dan jadikan setiap detik hidup sebagai ladang amal menuju ridha Allah.
