Pendahuluan
Kematian adalah kepastian yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Ia akan datang tanpa mengenal usia, jabatan, atau harta yang dimiliki. Ketika ajal telah tiba, tidak ada satu pun yang bisa menundanya walau hanya sekejap. Al-Qur’an dan Hadis berulang kali mengingatkan manusia bahwa kematian adalah pintu menuju akhirat, dan setelah itu tidak ada lagi kesempatan untuk kembali memperbaiki amal.
Ustadz Khalid Basalamah dalam salah satu kajiannya menegaskan pentingnya mempersiapkan diri sebelum kematian datang. Dalam video singkat yang disampaikan, beliau mengingatkan bahwa kematian adalah batas waktu akhir dari amal manusia di dunia. Artikel ini akan menguraikan ringkasan kajian tersebut dan memperkuatnya dengan dalil Al-Qur’an dan Hadis.
Ringkasan Kajian Ustadz Khalid Basalamah
Dalam video pendeknya, Ustadz Khalid Basalamah menyampaikan bahwa ketika kematian menjemput, seorang hamba tidak akan bisa meminta kembali ke dunia untuk memperbaiki amalnya. Banyak manusia yang menyesal di akhir hayatnya, namun penyesalan tersebut sudah tidak lagi bermanfaat.
Beliau mengingatkan agar setiap Muslim tidak menunda amal kebaikan. Menunggu waktu lapang, menunggu usia tua, atau menunggu keadaan ideal untuk beribadah hanyalah sebuah tipuan. Karena pada hakikatnya, ajal bisa datang kapan saja.
Dalil Al-Qur’an tentang Kepastian Kematian
Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya:
- QS. Ali Imran: 185
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Maka barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan.”
Ayat ini menegaskan bahwa kematian adalah sebuah keniscayaan, dan kehidupan dunia hanyalah sementara.
- QS. Al-Munafiqun: 10-11
“Ya Tuhanku, tangguhkanlah (kematianku) walau sebentar saja, agar aku dapat bersedekah dan termasuk orang-orang yang saleh. Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila ajalnya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Ayat ini menunjukkan bahwa ketika ajal sudah tiba, tidak ada lagi kesempatan untuk kembali memperbaiki amal.
Hadis tentang Penutup Amal
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa setelah kematian, pintu amal tertutup kecuali tiga amalan yang terus mengalir pahalanya.
Hikmah yang Bisa Dipetik
- Kematian tidak bisa dihindari – Tidak ada seorang pun yang bisa lari darinya.
- Amal adalah bekal utama – Harta, jabatan, dan popularitas tidak akan menyelamatkan seseorang di akhirat.
- Penyesalan datang terlambat – Jangan sampai kita menunda amal baik hingga ajal tiba.
- Manfaatkan waktu hidup – Gunakan kesehatan, waktu luang, dan kesempatan untuk memperbanyak amal saleh.
Cara Mempersiapkan Diri Menghadapi Kematian
- Bertaubat dengan sungguh-sungguh – Tidak ada yang tahu kapan ajal menjemput, maka segera tinggalkan dosa.
- Perbanyak amal saleh – Shalat, puasa sunnah, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan membantu sesama.
- Selalu berdzikir – Mengingat Allah membuat hati tenang dan mempersiapkan diri menghadapi kematian.
- Menjaga hak sesama manusia – Segera lunasi hutang, minta maaf, dan jaga hubungan silaturahmi.
- Menanam amal jariyah – Seperti membangun masjid, menyebarkan ilmu, atau sedekah yang bermanfaat jangka panjang.
Penutup
Kematian adalah pintu menuju akhirat yang tidak bisa dielakkan. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa setelah kematian datang, tidak ada jalan kembali. Karena itu, setiap Muslim harus memanfaatkan waktu hidupnya sebaik mungkin untuk beramal saleh, meninggalkan maksiat, dan memperbanyak taubat.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mempersiapkan diri sebelum ajal menjemput, sehingga Allah SWT memberikan husnul khatimah dan menempatkan kita di surga-Nya.