Hari Jum’at adalah hari yang penuh berkah bagi umat Islam. Selain menjadi hari di mana ibadah shalat Jum’at dilaksanakan, ada keistimewaan lain yang perlu diketahui, yakni adanya waktu-waktu khusus di mana doa sangat mungkin untuk dikabulkan. Dalam kajian yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, beliau menjelaskan tentang waktu singkat terkabulnya doa di hari Jum’at, lengkap dengan dalil dari Al-Qur’an dan Hadis. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai hal tersebut.
1. Keutamaan Hari Jum’at dalam Islam
Hari Jum’at disebut sebagai sayyidul ayyam (penghulu segala hari). Pada hari ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, zikir, membaca Al-Qur’an, dan tentunya, berdoa. Allah SWT telah memberikan keutamaan khusus pada hari Jum’at, sebagaimana disebutkan dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:
“Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu ia dikeluarkan darinya. Dan tidak akan terjadi kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (HR. Muslim)
Dalam banyak riwayat, Rasulullah ﷺ juga menegaskan bahwa ada satu waktu di hari Jum’at di mana doa seorang Muslim yang memohon kebaikan kepada Allah SWT akan dikabulkan.
2. Hadis tentang Waktu Mustajab di Hari Jum’at
Salah satu hadis yang paling populer terkait waktu mustajab untuk berdoa di hari Jum’at berasal dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya di hari Jum’at terdapat satu waktu, apabila seorang Muslim memohon kepada Allah suatu kebaikan bertepatan dengan waktu tersebut, niscaya Allah akan mengabulkan doanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun, kapan waktu tersebut? Para ulama memiliki beberapa pandangan mengenai waktu mustajab ini, dan Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya memberikan penjelasan mengenai berbagai pendapat tersebut.
3. Pendapat Para Ulama tentang Waktu Mustajab
Terdapat beberapa pendapat ulama terkait waktu yang paling mustajab untuk berdoa di hari Jum’at. Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya menguraikan beberapa di antaranya, berikut dengan dalil-dalil yang mendukung setiap pendapat:
- Setelah Ashar hingga Maghrib: Salah satu pendapat yang paling banyak diikuti adalah waktu mustajab untuk berdoa adalah antara waktu Ashar hingga Maghrib. Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Imam Ahmad yang menyebutkan bahwa waktu mustajab adalah setelah Ashar, menjelang terbenamnya matahari.
- Saat Imam Duduk di Mimbar hingga Selesai Shalat Jum’at: Pendapat lain menyebutkan bahwa waktu terkabulnya doa adalah saat imam naik ke mimbar untuk memulai khutbah hingga selesai pelaksanaan shalat Jum’at. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari:
“Waktu tersebut adalah antara duduknya imam di mimbar hingga selesai shalat.” (HR. Muslim)
- Sepanjang Hari Jum’at: Pendapat lainnya adalah bahwa waktu mustajab bisa terjadi kapan saja sepanjang hari Jum’at, tergantung niat, kesungguhan, dan keikhlasan seorang Muslim dalam berdoa.
4. Doa yang Dikabulkan dan Keikhlasan dalam Berdoa
Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya keikhlasan dalam berdoa. Tidak hanya pada hari Jum’at, doa-doa yang ikhlas selalu memiliki peluang lebih besar untuk dikabulkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan doa kalian.” (QS. Ghafir: 60)
Doa yang tulus dan penuh pengharapan kepada Allah akan lebih mudah dikabulkan. Oleh karena itu, meskipun ada waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan untuk berdoa, yang paling penting adalah bagaimana kita memposisikan hati kita saat memohon kepada Allah.
5. Amalan yang Dianjurkan pada Hari Jum’at
Selain berdoa, Ustadz Adi Hidayat juga menjelaskan beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada hari Jum’at agar keberkahan hari tersebut semakin terasa. Beberapa di antaranya adalah:
- Membaca Surat Al-Kahfi: Rasulullah ﷺ menganjurkan untuk membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jum’at. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, niscaya akan diberikan cahaya yang meneranginya hingga Jum’at berikutnya.” (HR. Al-Hakim)
- Memperbanyak Shalawat kepada Nabi: Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada hari Jum’at adalah memperbanyak shalawat kepada Rasulullah ﷺ. Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum’at, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku.” (HR. Abu Dawud)
- Mandi sebelum Shalat Jum’at: Anjuran ini juga datang dari Rasulullah ﷺ sebagai bagian dari mempersiapkan diri menyambut hari yang penuh berkah. Beliau bersabda:
“Barang siapa yang mandi pada hari Jum’at, maka ia seperti mandi janabah, kemudian ia berangkat ke masjid, maka ia seakan-akan berkurban dengan seekor unta.” (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Kesimpulan: Memaksimalkan Ibadah di Hari Jum’at
Hari Jum’at adalah hari yang penuh berkah, di mana setiap Muslim dianjurkan untuk memaksimalkan ibadah, termasuk berdoa dengan sungguh-sungguh. Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya mengajak kita untuk memanfaatkan waktu singkat yang penuh dengan kemustajaban di hari Jum’at untuk memohon kepada Allah dengan penuh keikhlasan. Meski terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai waktu spesifik terkabulnya doa, yang paling penting adalah kesungguhan kita dalam berdoa dan memperbanyak amalan kebaikan pada hari yang mulia ini.