Setiap umat memiliki keistimewaannya masing-masing, namun Allah telah menetapkan dalam Al-Qur’an bahwa umat Nabi Muhammad ﷺ adalah umat terbaik. Gelar mulia ini tentu bukan diberikan tanpa sebab. Ustadz Adi Hidayat dalam salah satu video singkatnya menegaskan bahwa untuk menjadi umat terbaik, ada syarat dan tanggung jawab besar yang harus dipenuhi.
Umat Terbaik dalam Al-Qur’an
Allah Ta’ala berfirman:
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”
(QS. Ali ‘Imran: 110)
Ayat ini menjadi fondasi utama dalam memahami siapa umat terbaik itu dan bagaimana cara mencapainya. Tiga karakter utama yang disebutkan dalam ayat tersebut adalah:
- Amar ma’ruf (menyuruh kepada kebaikan)
- Nahi munkar (mencegah kemungkaran)
- Beriman kepada Allah
Tanpa kombinasi dari ketiga aspek tersebut, maka umat Islam tidak dapat disebut sebagai khaira ummah atau umat terbaik.
Pesan Ustadz Adi Hidayat dalam Video Pendek
Dalam video YouTube Shorts berdurasi kurang dari satu menit, Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa umat terbaik bukan hanya dilihat dari jumlahnya, tapi dari komitmen terhadap misi dakwah dan akhlak yang mulia. Beliau menyampaikan bahwa keistimewaan umat Islam terletak pada semangat menyebarkan kebaikan, menjaga nilai-nilai agama, dan menumbuhkan keimanan yang kokoh dalam diri dan masyarakat.
Ringkasan pesan beliau adalah:
👉 Umat terbaik adalah umat yang tidak hanya menjaga iman untuk dirinya, tetapi juga aktif membangun lingkungan yang baik melalui dakwah dan akhlak.
Ciri Umat Terbaik Menurut Rasulullah ﷺ
Dalam banyak hadis, Rasulullah ﷺ juga menggambarkan sifat-sifat umat terbaik. Di antaranya:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
(HR. Ahmad)
Hadis ini menegaskan bahwa nilai seseorang di hadapan Allah juga ditentukan dari seberapa besar manfaat yang ia berikan bagi sesama. Maka, umat terbaik adalah mereka yang peduli terhadap lingkungannya, membantu sesama, dan menjadikan keberadaannya membawa perubahan positif.
Dakwah sebagai Tugas Kolektif Umat Terbaik
Kata dakwah sering disalahartikan hanya sebagai tugas para ustadz atau ulama. Padahal Allah memerintahkan kepada seluruh umat Islam untuk berdakwah sesuai kemampuan masing-masing:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali ‘Imran: 104)
Dari ayat ini, jelas bahwa amar ma’ruf nahi munkar bukan pilihan, tapi kewajiban, dan merupakan salah satu syarat utama untuk memperoleh gelar umat terbaik. Masing-masing dari kita memiliki lingkup pengaruh yang bisa dijadikan ladang dakwah: di rumah, tempat kerja, sekolah, bahkan media sosial.
Akhlak Mulia: Cermin Umat Terbaik
Selain dakwah, umat terbaik juga dicirikan oleh akhlak yang baik. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad)
Umat Islam yang tidak menunjukkan akhlak mulia, seperti jujur, amanah, sabar, dan dermawan, justru akan menjadi penyebab umat ini kehilangan izzah (kemuliaan) di mata dunia. Maka memperbaiki akhlak adalah bagian dari misi menjadi umat terbaik.
Tantangan Menjadi Umat Terbaik di Zaman Modern
Di era sekarang, tantangan menjadi umat terbaik semakin besar. Arus informasi, godaan dunia, dan pergeseran nilai membuat sebagian umat terlena dan melupakan jati dirinya. Banyak yang memilih diam terhadap kemungkaran, atau bahkan menjadi bagian dari penyebar keburukan.
Namun, kabar baiknya adalah siapa pun yang mau kembali kepada nilai-nilai Islam dan menjalankan perannya bisa menjadi bagian dari umat terbaik. Tidak harus sempurna, tetapi harus ada usaha terus-menerus untuk menjadi lebih baik.
Strategi Menjadi Bagian dari Umat Terbaik
Berikut beberapa langkah konkret untuk menjadi bagian dari khaira ummah:
- Perkuat iman dengan ilmu dan ibadah.
- Lakukan dakwah sederhana, seperti mengajak teman ke masjid, berbagi konten islami, atau menasehati dengan lembut.
- Tingkatkan kualitas akhlak, terutama di lingkungan terdekat.
- Berani menolak kemungkaran, dengan cara yang bijak dan sesuai syariat.
- Jaga persatuan umat, hindari perpecahan yang tidak perlu.
Penutup
Menjadi umat terbaik bukanlah klaim kosong yang bisa dimiliki tanpa usaha. Ini adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada mereka yang benar-benar menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, menyebarkan kebaikan, mencegah kemungkaran, dan menjaga iman mereka di tengah tantangan zaman.
Pesan Ustadz Adi Hidayat sangat relevan: jika umat Islam ingin kembali menjadi umat terbaik, maka kuncinya adalah iman, dakwah, dan akhlak. Itulah identitas sejati umat Nabi Muhammad ﷺ yang harus kita jaga dan wariskan.
