Setiap Muslim diperintahkan untuk menjauhi sifat pelit atau kikir. Sifat ini termasuk penyakit hati yang berbahaya, karena dapat menghalangi seseorang dari berbuat kebaikan dan mendekatkan dirinya pada murka Allah ﷻ. Dalam Al-Qur’an, sifat pelit disebutkan sebagai salah satu ciri orang yang akan menyesal di akhirat kelak.
Allah ﷻ berfirman:
“Dan janganlah orang-orang yang kikir dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) di hari kiamat.”
(QS. Ali Imran: 180)
Ayat ini dengan tegas menjelaskan bahwa sifat pelit bukan hanya merugikan orang lain, tetapi juga membawa bencana bagi pelakunya sendiri di akhirat.
Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah dalam Video
Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa sifat pelit adalah penghalang terbesar seseorang dalam mengamalkan sedekah dan infak. Beliau menyampaikan bahwa di akhirat, orang yang enggan mengeluarkan hartanya di jalan Allah akan menyesal karena melihat besarnya pahala yang terlewatkan.
Beliau mengingatkan, harta yang kita genggam sebenarnya hanyalah titipan dari Allah. Jika tidak digunakan untuk amal shalih, harta itu justru akan menjadi saksi yang memberatkan di hari kiamat. Oleh karena itu, beliau mendorong umat Islam agar menjadikan sedekah sebagai kebiasaan, karena sedekah bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga membersihkan hati dari sifat kikir.
Dalil dari Al-Qur’an dan Hadis
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jauhilah sifat kikir, karena sifat kikir itu telah membinasakan orang-orang sebelum kamu. Mereka diperintahkan untuk kikir, lalu mereka kikir. Mereka diperintahkan untuk memutuskan silaturahmi, lalu mereka memutuskan silaturahmi. Mereka diperintahkan untuk berbuat maksiat, lalu mereka bermaksiat.”
(HR. Abu Dawud)
Hadis ini menunjukkan bahwa kikir bukan sekadar menahan harta, tetapi juga memicu banyak dosa lain yang berujung pada kebinasaan.
Selain itu, Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat dengan neraka.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa sifat dermawan adalah jalan menuju surga, sedangkan sifat pelit justru membawa kepada neraka.
Bahaya Sifat Pelit
Sifat pelit memiliki dampak buruk, di antaranya:
- Menghalangi pahala besar
Banyak amal shalih seperti sedekah, infak, dan zakat yang tidak bisa dikerjakan karena sifat kikir. - Memicu dosa lain
Orang pelit sering kali memutus silaturahmi, enggan menolong, bahkan rela berbuat maksiat demi menjaga hartanya. - Menjadi sumber penyesalan di akhirat
Di akhirat kelak, harta yang ditahan justru akan menjadi beban dan azab bagi pemiliknya. - Menghilangkan keberkahan hidup
Sifat kikir membuat hati gelisah dan harta terasa sempit, meski jumlahnya banyak.
Cara Menghindari Sifat Pelit
Agar terhindar dari sifat pelit, seorang Muslim dapat melakukan beberapa langkah:
- Meyakini bahwa semua harta adalah titipan Allah
Dengan keyakinan ini, kita sadar bahwa harta bukan untuk disimpan semata, tetapi digunakan di jalan Allah. - Membiasakan diri bersedekah, meski sedikit
Rasulullah ﷺ bersabda: “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi). - Mengingat balasan Allah yang berlipat ganda
Allah ﷻ berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 261). - Bergaul dengan orang dermawan
Lingkungan berpengaruh besar dalam membentuk sifat. Berteman dengan orang dermawan akan mendorong kita untuk lebih mudah bersedekah.
Penutup
Sifat pelit adalah penyakit hati yang bisa menghancurkan amal seseorang. Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ telah memberikan peringatan keras bahwa sifat kikir akan membawa penyesalan besar di akhirat. Sebaliknya, sifat dermawan akan mendatangkan pahala, keberkahan, dan kedekatan dengan Allah.
Sebagaimana dijelaskan Ustadz Khalid Basalamah, jangan sampai kita menyesal di akhirat hanya karena enggan mengeluarkan harta yang sejatinya hanyalah titipan Allah. Mulailah dari sedekah kecil, biasakan memberi, dan jadikan harta kita sebagai jalan menuju surga.
