Konsistensi dalam Berbuat Baik meskipun Sedikit

Dalam Islam, kebaikan sekecil apa pun memiliki nilai besar di sisi Allah ﷻ. Sering kali, kita berpikir bahwa amal ibadah harus besar dan luar biasa agar bernilai, padahal Rasulullah ﷺ justru mengajarkan bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara konsisten, meskipun sedikit.

Konsistensi atau istiqamah dalam berbuat baik adalah salah satu kunci utama meraih keberkahan dan kedekatan dengan Allah. Artikel ini akan membahas pentingnya berbuat baik secara terus-menerus, meskipun sedikit, berdasarkan Al-Qur’an dan hadis serta nasihat dari Ustadz Muhammad Nurul Dzikri.

1. Amal yang Paling Dicintai Allah adalah yang Konsisten

Salah satu hadis yang menunjukkan pentingnya istiqamah dalam beramal adalah sabda Rasulullah ﷺ:

“Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling kontinu (istiqamah), meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari No. 6464, Muslim No. 2818)

Hadis ini menunjukkan bahwa Allah lebih menyukai amal kecil yang dikerjakan terus-menerus dibanding amal besar yang dilakukan sesekali. Misalnya, membaca satu halaman Al-Qur’an setiap hari lebih baik daripada membaca satu juz dalam satu waktu lalu berhenti sama sekali.

Allah juga berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah’, kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada ketakutan atas mereka dan mereka tidak (pula) bersedih hati.”
(QS. Al-Ahqaf: 13)

Istiqamah dalam kebaikan akan mendatangkan ketenangan dan keberkahan dalam hidup.

2. Kebaikan Sekecil Apa pun akan Mendapat Balasan

Sering kali, seseorang merasa bahwa amalnya terlalu kecil untuk diperhitungkan. Namun, dalam Islam, setiap kebaikan sekecil apa pun tetap bernilai di sisi Allah. Allah berfirman:

“Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya).”
(QS. Az-Zalzalah: 7)

Zarrah adalah sesuatu yang sangat kecil, bahkan hampir tak terlihat. Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada kebaikan yang sia-sia. Meskipun hanya tersenyum kepada orang lain, membantu orang lain dengan hal kecil, atau sekadar mengucapkan kata-kata yang baik, semuanya akan mendapatkan balasan dari Allah.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apa pun, meskipun hanya dengan tersenyum kepada saudaramu.”
(HR. Muslim No. 2626)

Dari hadis ini, kita belajar bahwa kebaikan sekecil apa pun tetap memiliki nilai di sisi Allah, selama dilakukan dengan niat yang ikhlas.

3. Cara Menjaga Konsistensi dalam Berbuat Baik

Agar tetap istiqamah dalam kebaikan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan:

a. Mulai dari Hal yang Mudah

Tidak perlu langsung melakukan ibadah besar, tetapi mulailah dari hal kecil yang bisa dilakukan secara rutin. Misalnya:

  • Membaca Al-Qur’an 5-10 menit setiap hari.
  • Menjaga lisan dari perkataan buruk.
  • Bersedekah meskipun hanya sedikit, tetapi rutin.

b. Menetapkan Target Harian

Agar lebih mudah istiqamah, buatlah target harian dalam kebaikan. Misalnya, menetapkan untuk membaca satu ayat Al-Qur’an setiap hari atau mengucapkan dzikir minimal 100 kali sehari.

c. Mencari Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan sangat berpengaruh dalam menjaga konsistensi. Berkumpul dengan orang-orang yang rajin beribadah dan berbuat baik akan membantu kita tetap semangat dalam istiqamah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seseorang itu mengikuti agama sahabat dekatnya. Maka hendaklah kalian melihat dengan siapa kalian berteman.”
(HR. Abu Daud No. 4833, Tirmidzi No. 2378 – shahih)

d. Mengingat Pahala dan Keutamaan Istiqamah

Mengingat besarnya pahala dari kebaikan yang dilakukan secara konsisten akan membuat kita lebih termotivasi untuk tetap istiqamah.

Allah berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: ‘Tuhan kami adalah Allah’, kemudian mereka tetap istiqamah, maka para malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata): ‘Janganlah kalian takut dan janganlah kalian bersedih hati, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepada kalian’.”
(QS. Fussilat: 30)

Ayat ini menunjukkan bahwa istiqamah dalam kebaikan akan mendatangkan ketenangan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

4. Bahaya Jika Tidak Istiqamah dalam Kebaikan

Sebaliknya, jika seseorang tidak konsisten dalam berbuat baik, ia bisa kehilangan banyak keutamaan. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Amal seorang hamba bergantung pada akhir hidupnya.”
(HR. Bukhari No. 6607)

Artinya, seseorang yang awalnya rajin berbuat baik tetapi kemudian berhenti bisa kehilangan pahala yang telah dikumpulkan. Oleh karena itu, menjaga konsistensi dalam kebaikan adalah hal yang sangat penting.

Kesimpulan

Dalam Islam, berbuat baik tidak harus selalu dalam jumlah besar, tetapi yang lebih penting adalah istiqamah atau konsistensi dalam melakukannya. Kebaikan sekecil apa pun, jika dilakukan secara terus-menerus, akan bernilai besar di sisi Allah ﷻ.

Mulailah dengan amal yang ringan tetapi bisa dilakukan setiap hari, seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah kecil, atau menghindari perkataan buruk. Dengan menjaga konsistensi dalam kebaikan, kita akan mendapatkan ketenangan, keberkahan, dan jaminan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Semoga Allah ﷻ memberikan kita kekuatan untuk terus istiqamah dalam berbuat baik.