Jangan Tinggalkan Doa ini selepas Shalat

Pendahuluan

Shalat adalah tiang agama dan bentuk ketaatan tertinggi seorang hamba kepada Allah SWT. Namun, ibadah shalat tidak hanya berhenti pada salam terakhir. Ada amalan penting yang sering kali terlupakan oleh sebagian umat Islam, yaitu membaca doa selepas shalat yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Allahumma a‘inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik.”

Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.”

Doa ini memiliki makna yang sangat dalam. Dalam salah satu ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa doa ini tidak boleh ditinggalkan selepas shalat, karena di dalamnya terkandung permohonan paling penting yang bisa menjaga kualitas iman dan ibadah kita sehari-hari.


Ringkasan Kajian Ustadz Khalid Basalamah

Dalam video ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya doa ini. Bahkan, beliau mengajarkan langsung kepada sahabat Mu‘adz bin Jabal RA agar tidak meninggalkannya setelah setiap shalat fardhu.

Rasulullah SAW bersabda kepada Mu‘adz:

“Wahai Mu‘adz, demi Allah, sungguh aku mencintaimu. Maka janganlah engkau tinggalkan untuk mengucapkan setiap kali selesai shalat:
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.”
(HR. Abu Daud dan An-Nasa’i)

Ustadz Khalid menjelaskan bahwa kalimat ini mencakup tiga inti kehidupan seorang Muslim: dzikir, syukur, dan ibadah. Ketiganya merupakan fondasi agar seseorang tetap istiqamah dalam keimanan.

Beliau menegaskan, banyak orang bisa shalat, bisa berdzikir, namun tidak semua mampu melakukannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Karena itulah Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk meminta pertolongan kepada Allah agar bisa beribadah dengan baik.


Makna Mendalam dari Doa Ini

1. “Allahumma a‘inni ‘ala dzikrika” – Tolonglah aku untuk mengingat-Mu

Manusia sering lalai dan mudah terlena oleh dunia. Dzikir adalah cara agar hati selalu hidup dan terhubung dengan Allah. Allah SWT berfirman dalam QS. Ar-Ra’d: 28:

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”

Dengan membaca bagian pertama doa ini, seorang Muslim memohon agar Allah menolongnya untuk senantiasa berdzikir, baik dengan lisan, hati, maupun perbuatan.

2. “Wa syukrika” – Tolonglah aku untuk bersyukur kepada-Mu

Syukur adalah kunci bertahannya nikmat. Allah SWT berfirman dalam QS. Ibrahim: 7:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu kufur, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa banyak orang mampu berdoa, tetapi tidak banyak yang mampu bersyukur dengan benar. Syukur bukan sekadar ucapan “alhamdulillah”, tetapi diwujudkan dengan menggunakan nikmat Allah untuk ketaatan.

3. “Wa husni ‘ibadatik” – Tolonglah aku beribadah dengan sebaik-baiknya

Bagian terakhir dari doa ini adalah puncak dari dua permohonan sebelumnya. Dengan selalu berdzikir dan bersyukur, seorang Muslim akan mampu beribadah dengan baik. “Husni ‘ibadah” berarti ibadah yang benar, ikhlas, sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, bukan ibadah yang asal dilakukan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mulk: 2:

“(Dialah Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya.”

Ustadz Khalid menjelaskan bahwa “baik amalnya” bukan berarti paling banyak, tetapi paling ikhlas dan paling benar sesuai dengan sunnah Nabi SAW.


Hikmah Membaca Doa Ini Setiap Hari

Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa membaca doa ini selepas shalat fardhu merupakan salah satu bentuk muroqabah (kesadaran akan pengawasan Allah). Dengan membiasakan doa ini, kita diingatkan setiap hari bahwa:

  1. Ibadah yang benar hanya bisa dilakukan dengan pertolongan Allah.
  2. Syukur menjaga hati dari kufur nikmat.
  3. Dzikir menjaga hati dari kelalaian dan dosa.
  4. Doa ini menjadi penjaga ruhiyah agar semangat ibadah tidak padam di tengah rutinitas dunia.

Beliau juga menambahkan, doa ini adalah bukti bahwa seorang Muslim yang kuat bukanlah yang mengandalkan dirinya, melainkan yang selalu bergantung kepada Allah dalam setiap urusan.


Menjadikan Doa Ini Sebagai Rutinitas

Agar doa ini membekas dalam hati, berikut beberapa cara yang bisa diterapkan:

  • Bacalah dengan khusyuk selepas setiap shalat wajib.
  • Renungkan maknanya setiap kali dibaca. Jangan hanya diucapkan tanpa perasaan.
  • Ajarkan kepada anak-anak dan keluarga. Seperti Rasulullah SAW mengajarkannya kepada sahabat dengan penuh kasih sayang.
  • Gunakan sebagai pengingat harian bahwa hidup seorang Muslim tidak lepas dari dzikir, syukur, dan ibadah.

Jika dilakukan dengan istiqamah, doa ini akan menjadi penguat iman dan penjaga hati dari kemalasan serta kelalaian dalam beribadah.


Penutup

Doa “Allahumma a‘inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik” adalah salah satu doa terpenting yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW kepada umatnya. Ia mencakup seluruh aspek ibadah dan hubungan seorang hamba dengan Allah.

Sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Khalid Basalamah, jangan pernah meninggalkan doa ini selepas shalat. Karena siapa yang senantiasa memohon pertolongan kepada Allah untuk berdzikir, bersyukur, dan beribadah dengan baik, maka Allah akan menjaganya dari kelalaian dan memberikan ketenangan dalam setiap langkah hidupnya.

Semoga kita semua diberi kemampuan untuk istiqamah dalam mengamalkannya dan menjadi hamba yang selalu ingat, bersyukur, dan beribadah dengan sebaik-baiknya.