Setiap Muslim diperintahkan untuk menjaga amanah, berlaku jujur, dan tidak mengkhianati apa yang telah Allah titipkan. Salah satu bentuk amanah terbesar adalah menjaga negeri tempat kita tinggal. Dalam ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah menegaskan pentingnya seorang Muslim untuk tidak mengkhianati bangsanya sendiri. Pengkhianatan terhadap negeri bukan hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mendatangkan murka Allah SWT.
Islam Menjunjung Tinggi Amanah
Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
(QS. Al-Anfal: 27)
Ayat ini mengingatkan bahwa amanah adalah sesuatu yang harus dijaga. Mengkhianati negeri, baik melalui korupsi, merusak persatuan, atau menghalangi kemajuan, termasuk dalam bentuk pengkhianatan amanah.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Tidak ada iman bagi orang yang tidak bisa dipercaya, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji.”
(HR. Ahmad)
Hadis ini menegaskan bahwa menjaga amanah adalah syarat utama keimanan.
Ringkasan Ceramah Ustadz Khalid Basalamah
Dalam video ceramah singkatnya, Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan umat Islam agar tidak merusak atau mengkhianati negeri sendiri. Beliau menekankan bahwa negeri adalah tempat kita tinggal, mencari nafkah, beribadah, dan membesarkan anak-anak. Oleh karena itu, merusaknya sama saja dengan merugikan diri sendiri.
Beliau menegaskan bahwa pengkhianatan bisa berupa tindakan nyata seperti korupsi, menjual aset negara secara zalim, atau bahkan menyebarkan fitnah yang memecah belah umat. Umat Islam seharusnya justru menjadi teladan dalam menjaga stabilitas, kejujuran, dan persatuan bangsa.
Bentuk-Bentuk Pengkhianatan terhadap Negeri
- Korupsi dan Penyalahgunaan Jabatan
Mengambil hak rakyat untuk kepentingan pribadi adalah pengkhianatan yang sangat besar. - Menyebarkan Fitnah dan Kebencian
Ucapan yang memecah belah bangsa sama berbahayanya dengan merusak persatuan. - Merusak Lingkungan dan Fasilitas Umum
Negeri adalah rumah bersama. Merusaknya berarti merugikan generasi sekarang dan yang akan datang. - Menjual Rahasia atau Kepentingan Bangsa
Rasulullah ﷺ memperingatkan tentang bahayanya orang munafik yang tidak bisa dipercaya amanah.
Konsep Cinta Tanah Air dalam Islam
Meskipun tidak ada istilah langsung “hubbul wathan minal iman” dalam hadis sahih, para ulama sepakat bahwa menjaga negeri adalah bagian dari iman. Rasulullah ﷺ sendiri sangat mencintai Mekah. Saat beliau harus hijrah, beliau bersabda:
“Demi Allah, engkau (wahai Mekah) adalah negeri Allah yang paling aku cintai. Kalau bukan karena kaummu mengusirku darimu, niscaya aku tidak akan keluar.”
(HR. Tirmidzi)
Ini membuktikan bahwa mencintai negeri adalah fitrah seorang Muslim.
Hikmah Tidak Mengkhianati Negeri
- Menjaga Persatuan Umat
Umat yang bersatu akan lebih kuat menghadapi tantangan. - Mendapatkan Keberkahan Allah SWT
Negeri yang dijaga amanahnya akan diberkahi dalam rezeki, keamanan, dan kemajuan. - Menjadi Teladan bagi Generasi Mendatang
Dengan menjaga negeri, kita memberikan warisan mulia untuk anak cucu.
Cara Menjaga Negeri sebagai Muslim
- Berlaku jujur dalam pekerjaan dan bisnis.
- Menghindari tindakan korupsi dan kecurangan.
- Aktif menjaga persaudaraan dan persatuan.
- Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
- Mentaati aturan selama tidak bertentangan dengan syariat.
Penutup
Pesan Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan kita bahwa seorang Muslim sejati bukan hanya menjaga hubungan dengan Allah, tetapi juga menjaga amanah besar berupa negeri tempat tinggalnya. Mengkhianati negeri sama saja dengan mengkhianati diri sendiri dan keluarga. Islam mengajarkan kita untuk berlaku adil, jujur, dan menjaga persatuan agar negeri ini menjadi tempat yang penuh berkah.
Dengan meneladani Rasulullah ﷺ dan para sahabat yang setia menjaga amanah, kita bisa menjadi Muslim yang tidak hanya baik untuk diri sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi bangsa dan negara.