Kehidupan dan kematian adalah dua sisi dari satu realitas yang tak terpisahkan. Allah SWT menciptakan keduanya sebagai ujian bagi manusia agar mereka dapat memahami tujuan hidup dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal di akhirat. Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat mengupas tuntas makna mendalam tentang kehidupan dan kematian berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. Artikel ini menguraikan hikmah di balik keduanya untuk membantu kita semakin sadar akan tujuan penciptaan.
1. Kehidupan: Ladang Ujian dan Amal Ibadah
Allah SWT berfirman:
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.”
(QS. Al-Mulk: 2)
Ayat ini menjelaskan bahwa kehidupan bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah ujian untuk mengukur sejauh mana kita menjalani hidup sesuai dengan syariat Allah. Kehidupan adalah ladang amal, tempat di mana kita bisa menanam kebaikan untuk dipanen di akhirat.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa setiap detik dalam hidup adalah kesempatan berharga. Jika digunakan dengan baik, hidup ini akan menjadi jalan untuk mencapai kebahagiaan abadi. Sebaliknya, jika disia-siakan, hidup akan menjadi penyesalan yang tiada akhir.
2. Kematian: Gerbang Menuju Kehidupan Kekal
Kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan pintu gerbang menuju kehidupan abadi. Allah berfirman:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.”
(QS. Al-Ankabut: 57)
Melalui kematian, manusia akan memasuki alam barzakh, tempat di mana amal perbuatannya selama hidup akan mulai diperhitungkan. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan dirinya untuk kehidupan setelah kematian.”
(HR. Tirmidzi)
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa kematian mengingatkan kita untuk tidak terlalu terpaku pada dunia, melainkan lebih fokus pada bekal akhirat.
3. Hikmah di Balik Kehidupan dan Kematian
Berikut beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari keberadaan kehidupan dan kematian:
a. Mengajarkan Tawakal kepada Allah
Manusia tidak memiliki kendali penuh atas hidup dan mati. Hanya Allah yang Maha Kuasa atas keduanya. Dengan memahami ini, kita diajarkan untuk selalu bertawakal kepada-Nya dalam setiap langkah kehidupan.
b. Menanam Kesadaran Akan Akhirat
Kehidupan dunia hanya sementara, sedangkan kehidupan akhirat kekal. Allah SWT berfirman:
“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”
(QS. Al-Hadid: 20)
Kesadaran akan kematian membuat kita lebih berhati-hati dalam bertindak dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah.
c. Menjaga Amal dan Ibadah
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan pentingnya konsistensi dalam beribadah. Shalat, sedekah, puasa, dan amalan lainnya adalah bekal utama yang akan menemani kita saat menghadapi kematian.
4. Cara Memetik Hikmah Kehidupan dan Kematian
a. Selalu Mengingat Kematian
Rasulullah SAW bersabda:
“Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yaitu kematian.”
(HR. Tirmidzi)
Dengan mengingat kematian, kita akan lebih menghargai waktu dan tidak mudah terjebak dalam godaan duniawi.
b. Memanfaatkan Waktu dengan Baik
Kehidupan adalah waktu yang diberikan Allah untuk kita. Rasulullah SAW bersabda:
“Gunakanlah lima perkara sebelum lima perkara: mudamu sebelum datang masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.”
(HR. Al-Hakim)
c. Memperbanyak Amal Jariyah
Amal jariyah adalah amalan yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah kita meninggal dunia. Contohnya adalah sedekah, membangun masjid, atau ilmu yang bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)
d. Memperbaiki Hubungan dengan Sesama
Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan permusuhan. Sebelum ajal menjemput, pastikan kita sudah memperbaiki hubungan dengan keluarga, sahabat, dan siapa saja yang pernah kita sakiti.
5. Menghadapi Kehidupan dengan Bijak
Ustadz Adi Hidayat menyarankan agar kita menjalani hidup dengan prinsip-prinsip berikut:
- Syukur di Saat Lapang: Bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah dan tidak menyalahgunakannya untuk hal yang sia-sia.
- Sabar di Saat Sempit: Bersabar dalam menghadapi ujian hidup karena setiap ujian adalah cara Allah meningkatkan derajat hamba-Nya.
- Ikhlas dalam Beramal: Semua amal yang kita lakukan hendaknya hanya untuk mengharap ridha Allah.
6. Persiapan Menghadapi Kematian
Kematian adalah kepastian yang tidak dapat dihindari. Untuk itu, kita perlu mempersiapkan diri dengan baik. Ustadz Adi Hidayat menyarankan:
- Perbanyak Istighfar: Memohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
- Tingkatkan Amal Ibadah: Jangan hanya fokus pada ibadah wajib, tetapi juga perbanyak ibadah sunnah.
- Tinggalkan Warisan yang Baik: Baik berupa ilmu, akhlak mulia, atau amal jariyah.
Kesimpulan
Kehidupan dan kematian adalah dua hal yang saling melengkapi. Keduanya mengajarkan kita untuk tidak terlena dengan dunia dan selalu mempersiapkan diri untuk akhirat. Dengan memahami hikmah di balik kehidupan dan kematian, kita akan menjalani hidup dengan lebih bermakna dan penuh kesadaran.
Mari jadikan setiap momen dalam hidup sebagai peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dan ketika kematian datang, kita dapat menyambutnya dengan tenang, membawa bekal amal yang cukup untuk kehidupan yang kekal di akhirat.
