Ketenangan dan kebahagiaan adalah dua hal yang selalu dicari oleh setiap manusia. Namun, di tengah kesibukan dan ujian kehidupan, sering kali hati terasa gelisah dan pikiran menjadi tidak tenang. Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan petunjuk agar kita bisa menjalani hidup dengan penuh ketenangan dan kebahagiaan. Ustadz Khalid Basalamah dalam berbagai kajiannya sering menekankan bahwa solusi dari semua kegelisahan adalah kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
Lantas, bagaimana cara agar hidup selalu tenang dan bahagia sesuai ajaran Islam? Berikut beberapa langkah yang bisa diamalkan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis.
1. Selalu Mengingat Allah (Dzikir dan Doa)
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa ketenangan hati hanya bisa didapatkan dengan mengingat-Nya. Dzikir adalah amalan sederhana tetapi memiliki dampak luar biasa bagi hati manusia. Semakin sering seseorang berdzikir, semakin tenteram hidupnya.
Dzikir bisa dilakukan kapan saja, baik setelah salat, saat bekerja, atau sebelum tidur. Contoh dzikir yang dianjurkan antara lain:
- Subhanallah (Maha Suci Allah)
- Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
- Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
- La ilaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah)
Selain itu, doa juga memiliki peran penting dalam menjaga ketenangan hati. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada seorang pun yang tertimpa kesusahan atau kesedihan, lalu ia berdoa: ‘Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, dan anak dari hamba perempuan-Mu…’ kecuali Allah akan menghilangkan kesusahannya dan menggantinya dengan kegembiraan.”
(HR. Ahmad)
Maka, biasakanlah berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah dalam setiap keadaan.
2. Menjauhi Maksiat dan Meningkatkan Ketakwaan
Salah satu penyebab utama kegelisahan dalam hidup adalah dosa dan maksiat. Ketika seseorang menjauhi larangan Allah, maka hatinya akan terasa ringan dan tenang. Sebaliknya, maksiat hanya akan membawa kegelisahan dan keresahan.
Allah berfirman:
“Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik.”
(QS. An-Nahl: 97)
Hidup yang baik (hayatan thayyibah) adalah kehidupan yang penuh dengan ketenangan dan keberkahan. Oleh karena itu, jauhilah segala bentuk maksiat dan perbanyak amal kebaikan.
3. Bersabar dan Bertawakal kepada Allah
Hidup tidak akan selalu berjalan mulus. Akan ada ujian, cobaan, dan kesulitan yang harus dihadapi. Dalam menghadapi semua itu, kunci utama adalah sabar dan tawakal kepada Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh menakjubkan perkara orang beriman! Sesungguhnya segala urusannya baik, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali orang beriman. Jika mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan jika ditimpa musibah, dia bersabar, maka itu baik baginya.”
(HR. Muslim)
Sabar dalam menghadapi ujian akan membuat hati lebih tenang dan tidak mudah putus asa. Selain itu, bertawakal kepada Allah berarti menyerahkan segala urusan kepada-Nya setelah berusaha dengan maksimal. Dengan begitu, seseorang tidak akan terlalu cemas dengan hasil dari usaha yang telah dilakukan.
4. Menjaga Hubungan Baik dengan Sesama
Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama manusia juga menjadi salah satu kunci kebahagiaan. Banyak orang merasa tidak tenang karena memiliki masalah dengan orang lain, seperti perselisihan, dendam, atau iri hati.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturahmi.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Menjaga silaturahmi dan menjauhi permusuhan akan membuat hati lebih lapang dan hidup lebih damai.
5. Bersedekah dan Membantu Sesama
Sedekah bukan hanya memberikan manfaat bagi orang yang menerima, tetapi juga memberikan ketenangan hati bagi orang yang memberi. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.”
(HR. Abu Dawud)
Selain menjadi obat bagi penyakit fisik, sedekah juga bisa menjadi obat bagi kegelisahan hati. Allah menjanjikan balasan yang berlipat ganda bagi orang-orang yang gemar bersedekah.
6. Menjalani Hidup dengan Sederhana
Salah satu penyebab stres dan ketidakbahagiaan adalah keinginan yang tidak pernah puas. Islam mengajarkan untuk hidup sederhana dan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati.”
(HR. Bukhari & Muslim)
Hidup sederhana dan bersyukur akan membuat hati lebih tenang dan bahagia.
Kesimpulan
Hidup yang tenang dan bahagia bisa didapatkan dengan menjalankan ajaran Islam secara penuh. Selalu mengingat Allah, menjauhi maksiat, bersabar, menjaga hubungan baik dengan sesama, bersedekah, dan menjalani hidup dengan sederhana adalah beberapa cara yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga kita semua selalu diberikan ketenangan hati dan kebahagiaan yang hakiki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
