Baik Kepada Tetangga

Dalam Islam, hubungan sosial memegang peranan penting. Salah satu relasi yang sangat ditekankan adalah hubungan baik dengan tetangga. Ustadz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramahnya menegaskan bahwa kebaikan kepada tetangga merupakan bagian dari keimanan seorang Muslim. Bahkan, Rasulullah ﷺ tidak henti-hentinya mewasiatkan agar kita memperhatikan hak-hak tetangga.

Pentingnya Berbuat Baik kepada Tetangga

Dalam video ceramah Ustadz Khalid Basalamah berdurasi lebih dari satu jam tersebut, beliau menyampaikan tentang posisi tetangga dalam Islam, terutama pada menit-menit akhir video. Beliau mengutip beberapa hadis Nabi ﷺ yang mengingatkan kita agar tidak mengabaikan hak tetangga.

Salah satu hadis paling populer adalah:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa berbuat baik kepada tetangga adalah bagian dari manifestasi iman. Jika seseorang mengaku beriman, maka salah satu indikatornya adalah bagaimana sikapnya kepada tetangganya.

Al-Qur’an dan Hadis tentang Hak Tetangga

Al-Qur’an juga menekankan hal ini dalam surah An-Nisa ayat 36:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh…”
(QS. An-Nisa: 36)

Ayat ini memperlihatkan bahwa tetangga mendapat prioritas dalam daftar orang-orang yang harus kita perlakukan dengan baik. Baik tetangga dekat maupun jauh memiliki hak atas kebaikan kita.

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

“Jibril terus-menerus mewasiatkan aku agar berbuat baik kepada tetangga sampai aku mengira bahwa tetangga itu akan menjadi ahli waris.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap tetangga adalah wasiat langsung dari Jibril kepada Nabi ﷺ, menandakan pentingnya akhlak sosial dalam Islam.

Jenis Kebaikan kepada Tetangga

Kebaikan kepada tetangga tidak selalu harus berupa materi. Ustadz Khalid menyampaikan bahwa senyum, sapaan, tidak mengganggu, hingga membantu saat mereka kesulitan adalah bentuk kebaikan yang sangat berarti. Dalam ceramahnya, beliau juga menyebutkan bahwa banyak konflik sosial muncul karena kurangnya perhatian terhadap hal-hal kecil yang berkaitan dengan adab bertetangga.

Beberapa bentuk kebaikan kepada tetangga antara lain:

  • Memberi salam dan menyapa dengan ramah
  • Tidak membuat kegaduhan
  • Membantu saat tetangga mengalami kesulitan
  • Menjaga privasi dan keamanan rumah mereka
  • Menghindari rasa iri atau dengki terhadap tetangga

Dampak Baik dari Hubungan Harmonis

Jika setiap Muslim menjaga hubungan baik dengan tetangganya, maka akan tercipta masyarakat yang harmonis, aman, dan damai. Ustadz Khalid menekankan bahwa rumah yang penuh keberkahan adalah rumah yang tidak hanya shalat di dalamnya, tapi juga tidak menyakiti tetangga di sekitarnya.

Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan vertikal (dengan Allah), tapi juga horizontal (dengan sesama manusia). Maka dari itu, kebaikan kepada tetangga adalah wujud nyata dari akhlak yang baik.

Akhlak Rasulullah ﷺ terhadap Tetangga

Rasulullah ﷺ sendiri adalah teladan terbaik dalam memperlakukan tetangga. Bahkan terhadap tetangga Yahudi yang sering mengganggu beliau, Nabi ﷺ tetap bersikap baik. Saat tetangga tersebut sakit, Nabi ﷺ datang menjenguknya. Sikap ini membuat sang tetangga akhirnya masuk Islam.

Ini menunjukkan bahwa kebaikan kita kepada tetangga bisa menjadi sebab mereka mendapatkan hidayah.

Ringkasan Ceramah Ustadz Khalid Basalamah

Dalam video yang disampaikan, Ustadz Khalid menekankan pentingnya membina hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Pada bagian akhir, beliau menjelaskan bahwa salah satu penyebab kehancuran masyarakat modern adalah karena mereka tidak lagi peduli terhadap tetangganya. Mereka hidup individualistik, tidak saling kenal, bahkan saling curiga. Islam mengajarkan sebaliknya: kenali tetanggamu, bantu jika perlu, dan jangan menjadi sumber gangguan.

Ustadz juga memberi contoh bagaimana Rasulullah ﷺ mencontohkan akhlak mulia meskipun terhadap tetangga yang menyakitinya. Beliau mengajak kita meneladani sifat ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama di zaman modern yang cenderung menjauhkan hubungan antar tetangga.

Penutup

Mari kita introspeksi dan memperbaiki akhlak kita terhadap tetangga. Jangan sampai kita rajin ibadah, tapi tetangga kita merasa tidak nyaman karena sikap kita. Jadikan rumah kita sebagai sumber ketenangan, bukan kegelisahan bagi orang di sekitar kita.

Islam telah mengajarkan bahwa menjadi baik kepada tetangga adalah bagian dari iman. Maka, jika kita ingin menjadi Muslim yang baik, mari mulai dari hal-hal sederhana: tersenyum, membantu, dan tidak mengganggu.